Mohon tunggu...
Achmad pracoyo
Achmad pracoyo Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa

Memasak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pembinaan Lingkungan Sehat dalam Pondok Pesantren

3 Juli 2024   01:47 Diperbarui: 3 Juli 2024   02:17 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pendahuluan

       Kesehatan merupakan salah satu unsur yang sangat penting bagi anak santri pondok pesantren. Kesehatan harus mendapatkan perhatian yang sungguh-sungguh, mengingat santri merupakan tonggak keberhasilan pendidikan selanjutnya dan penerus para ulama. Santri berpotensi sebagai agen perubahan untuk mempromosikan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), baik di lingkungan pondok, keluarga, dan masyarakat. Karya tulis ilmiah populer ini mendeskripsikan terkait pembinaan lingkungan sehat dalam pondok pesantren. Saya akan memotivasi anda, mendorong anda dan memberikan pandangan yang lebih dalam tentang bagaimana Pondok Pesantren memberikan pembinaan perilaku hidup bersih dan sehat bagi para santri. Mari kita intropeksi diri sebisa mungkin untuk tetap menjaga lingkungan yang bersih, hidup dengan pola yang sehat, menjaga pola makan, membedakan makanan yang halal-haram, cara puasa yang menyehatkan.

Pembahasan

       Pesantren merupakan sebuah lembaga pendidikan yang mengajarkan agama, nilai moral dan ilmu-ilmu umum. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di pondok pesantren merupakan salah satu cara untuk menjaga kesehatan dan kebersihan santri. Dalam Peraturan Menkes No. 2269/Menkes/Per/XI/2011, PHBS di lembaga pendidikan termasuk didalamnya pesantren merupakan sasaran primer yang harus mempraktikkan perilaku yang dapat menciptakan institusi pendidikan ber-PHBS (Kementerian Kesehatan RI).

       Pondok merupakan tempat istirahat para santri setelah selesai dari kegiatan belajar mengajar dan para santri banyak melakukan aktivitas didalam pondok sehingga kebersihan dan kerapian dipondok perlu diperhatikan. Beberapa kamar pondok masih ada yang terlihat tidak bersih dan rapi,bentuk ketidakrapiannya berupa masih banyak santri yang meletakkan barang-barang di atas lemari dan tidak di susun secara rapi sama hal nya dengan isi didalam lemari yang berantakan baju-baju yang tidak tersusun rapi dan kedapatan didalam lemari tidak hanya untuk menyimpan baju tapi ada juga yang menjadikan lemari sebagai tempat penyimpanan makanan, gayung, sabun dan baju menjadi satu. Hal tersebut sesuai dengan wawancara terhadap santri berikut.

{Masih ada juga yang lemari nya ngak rapi,segala macam sabun,gayung pun dimasukkan ke lemari mungkin takut hilang.tapi kan jadi nya kotor baju bajunya digabung sama gayung,sabun,makanan.Sudah ditegur juga tapi masih belum berubah.kalau ada pemeriksaan lemari itu isi lemarinya yang nggak rapi bisa di keluarkan semua sama pihak pemeriksa.Tapi itu hanya 1 atau 2 orang yang masih seperti itu} (informan santri)

       Kebiasaan dalam meletakkan sandal dan sepatu pada tempatnya juga harus diperhatikan, masih banyak para santri yang tidak meletakkan sepatu ataupun sendal di rak sepatu sehingga dibiarkan berantakan di teras pondok. Kurang nya kesadaran akan tugas yang diberikan oleh para ustadzah terkait piket kebersihan juga masih minim. Banyak santri yang tidak sadar akan pentingnya sebuah pondok yang bersih dan nyaman.Sehingga masih banyak yang bermalas malasan dan mementingkan ego diri sendiri bahwa bekerja sama dalam menciptakan lingkungan yang bersih itu diperlukan.

      Pengurus pondok memberikan informasi kepada para santri untuk melakukan kerja bakti setiap hari jum'at agar lingkungan pondok tetap bersih dan mengurangi terjadinya penyakit dan penularannya. Sebagai seorang santri pasti melakukan apa yang diperintahkan kepadanya, sehingga menjadi suatu kebiasaan untuk melakukan kerja bakti setiap jum'at bagi individu yang mempunyai kesadaran dan perilaku yang baik. Dan Islam sudah mengatur terkait kebersihan dalam Al-Qur'an dan hadits kebersihan.

       Berdasarkan buku Ringkasan Ihya' Ulumuddin karya Imam al-Ghazali yang diterjemahkan oleh 'Abdul Rosyad Siddiq, Rasulullah SAW pernah bersabda:

بُنِيَ الدِّيْنُ عَلَى النَّظَافَةِ

Artinya: "Agama itu didirikan atas kebersihan." (HR Muslim).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun