Pengabdian masyarakat merupakan satu dari Tri Darma Perguruan Tinggi yang wajib dilaksanakan oleh Dosen. FKIP UMM memiliki program block grant yang berorientasi pada pengabdian masyarakat sekolah dasar dan menengah atau sederajat. Melaui program ini dosen dapat mengembangkan kegiatan pengabdian masyarakat sekolah. Kebanyakan sekolah-sekolah membutuhkan bantuan pendampingan untuk meningkatkan kemampuan atau skill sumber daya masyarakat yang ada sekolah baik guru maupun tendik. SMA Muhammadiyah 3 Probolinggo adalah salah satu sekolah binaan Muhammadiyah yang mengajukan diri untuk mendapatkan pendampingan pada UMM. Berawal dari keinginan kepala sekolah untuk mengembangkan kurikulum merdeka di sekolah. Â Berdasarkan hasil wawancara yang dilaksanakan oleh tim block grant dan kepala sekolah didapat informasi bahwa ada banyak sekolah yang belum mendapatkan sosialisasi kurikulum merdeka atau belum meratanya informasi kurikulum merdeka di daerah Probolinggo, khususnya SMA Muhammadiyah 3 Probolinggo. Tidak meratanya informasi tersebut menyebabkan guru yang ada sekolah belum menerapkan kurikulum merdeka dan masih menggunakan kurikulum K13 dan kurikulum darurat. Tim block grant yang beranggotakan Adi Slamet Kusuma Wardana, M.Si, Dr. Agung Deddiliawan ismail, M.Pd dan Rizal Dian Azmi, M.Sc menanggapi adanya permintaan tersebut dengan melaksanakan pengabdian kegiatan workshop dan pendampingan dengan judul "Pelatihan dan pendampingan penyusunan modul ajar, LKPD serta instrument asesmen pada kurikulum merdeka".
Pelatihan berkaitan tentang kurikulum merdeka dilaksanakan secara daring yang dilaksanakan di SMA Muhamamdiyah 3 Probolinggo. Kegiatan ini dihadiri oleh tim pengabdian, guru serta tendik yang ada di sekolah. Tidak hanya sekedar pelatihan saja, kegiatan ini juga dipaksakan dalam bentuk Focus Group Discussion (FGD). Pada forum ini guru dapat dengan leluasa bertanya terkait kurikulum merdeka. Guru juga dilatih untuk membuat modul ajar atau rencana pembelajaran pada kurikulum merdeka. Ati Wahyuningsih, S.Pd selaku kelapa sekolah merasa sangat terbantu dengan adanya pelatihan ini. Sekarang semua guru dan tekdik di sekolah sudah mengetahui hakikat dari Kurikulum Merdeka. Tidak hanya itu guru dan tendik sudah terbuka wawasannya dan sudah tidak bingung lagi untuk mengembangkan modul aja serta perangkat lainnya.
Kegiatan pengabdian yang diberikan tidak hanya dalam batuk workshop saja, namun juga dilakukan kegiatan dalam penyusunan perangkat pembelajaran. Kegiatan ini dilakukan seminggu sekali selama empat minggu. Pada kegiatan ini guru akan didampingi dan diberi masukan terkait penyusunan perangkat pembelajaran. Tim pengabdian memfasilitasi semua guru mata pelajaran.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H