Untuk bidang usaha-usaha yang berkomitmen dengan estetika, mungkin penyediaan perangkat-perangkat sosialisasi untuk hidup sehat dalam paradigma kebiasaan baru ini cukup merepotkan. Salah-salah pilih justru akan membuat tampilan resto atau swalayan kita menjadi tidak sesuai dengan harapan. Di sinilah kita dituntut untuk lebih cerdas dalam membuat perencanaan tata letak dan model-model property yang dibutuhkan.
Perangkat-perangkat seperti ini sangat mudah untuk kita dapatkan melalui marketplace-marketplace terkemuka di Indonesia, dengan berbagai ragam desain yang mengikuti seni dan bahkan bisa didapatkan dalam waktu yang relatif singkat alias tanpa pre order. Anda bisa mendapatkan semuanya bahkan dalam satu gerai yang sama seperti misalnya di Syafana (Tokopedia). Ratusan produk terkait sosialisasi pencegahan Covid-19 bisa Anda dapatkan hanya dengan sekali klik. Bahkan telah tersedia dalam bentuk paket-paket yang memungkinkan Anda untuk tidak banyak berpikir dalam perencanaan pengadaannya.
Kelima, jangan abai terhadap pengunjung yang tidak disiplin dengan kebiasaan baru
Yang terlebih dahulu kita lakukan tentu adalah pada lingkup karyawan terlebih dahulu harus kita kondisikan untuk tertib dengan selalu memakai masker, sering-sering mencuci tangan serta menjaga jarak dengan sesama karyawan lain.
Jangan pernah melakukan pembiaran terhadap pengunjung yang tidak tertib, misalnya tidak menjaga jarak, tidak memakai masker, ataupun tidak mau mencuci tangan. Kita dapat berkaca dari budaya di luar negeri misalnya di Singapura, orang bisa sangat tertib dalam membuang sampah, namun ketika mereka berkunjung ke Batam misalnya, mereka bisa saja berubah pola membuang sampah sembarangan.
Substansinya adalah, ketika kita membuat suatu sistem yang baik di rumah kita, dan mengimplementasikannya dengan konsisten, maka perusahaan kita akan disegani dan lebih terpercaya dibandingkan lainnya. Prinsipnya, kita harus berani untuk jangan ada yang tidak bermasker, jangan sampai tidak ada sarana cuci tangan, jangan ada yang tidak menjaga jarak.Â
Ini yang akan menjadi sorotan publik. Dan jangan lupa bahwa pemerintah menjanjikan puluhan hingga ratusan ribu aparat untuk terjun langsung dalam upaya penertiban perilaku masyarakat di masa new normal ini.Â
Sehingga jika kita tidak tertib, bisa saja perusahaan kita yang mendapat sanksi hingga penutupan tempat usaha. Era new normal ini bisa saja mengubah haluan ekonomi masyarakat ke arah yang lebih baik jika kita bisa menekan angka kejadian Covid-19 dan sebaliknya bisa saja tercipta kebijakan PSBB-PSBB baru yang mungkin tidak jelas kapan akan berakhir.
Penutup, kita sebagai pelaku usaha wajib turut berpartisipasi terhadap pencegahan penyebaran Covid-19. Bagaimanapun juga kita tidak boleh hanya berharap dan berharap pandemi ini cepat berakhir sedangkan kita tidak berkontribusi dan tidak melakukan apapun untuk mencegah penyebarannya.Â
Selamat datang era new normal, selamat tinggal senja, mari kita sambut kebangkitan kembali kehidupan normal yang baru, patuhi protokol kesehatan dengan selalu adaptif terhadap kebiasaan baru. Sehingga era new normal ini akan menjadi akhir dari senjakala UMKM.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H