Bagaimana sebaiknya?
Pertama, setiap kali menerima obat selalu tanyakan kepada apoteker Anda, kapan sebaiknya Anda meminum obat. Seorang apoteker yang bijak secara profesional akan menerangkan dengan rinci semua informasi yang harus disampaikan sesuai kaidah profesi yang melekat padanya. Akan lebih baik lagi jika Anda memberi feedback dengan pertanyaan pula, sehingga output yang didapat bisa semakin mengoptimalkan pengobatan/terapi yang Anda lakukan.
Kedua, jangan menggeneralisir bahwa minum obat harus makan dulu. Ada beberapa obat yang harus diminum setelah makan, tapi tidak semua. Bahkan banyak obat yang dpat bekerja dengan baik, dengan atau tanpa anda makan terlebih dulu. Jadi, jangan mengekangkan diri anda dengan harus makan sebelum minum obat.
Ketiga, patuhi petunjuk yang telah Anda pahami, kapan harus minum, apakah harus dihabiskan atau diminum bilamana perlu saja, apakah harus dengan air jeruk atau air putih (misalnya tablet tambah darah), apakah harus dengan susu (misalnya griseofulvin), apakah harus malam hari (misalnya obat kolesterol). Mohon perhatikan dan terapkan dengan baik-baik.
Keempat,Perhatikan cara menyimpan obat. Jangan membiasakan diri menyimpan obat di kulkas kecuali memang ada petunjuk yang menyatakan demikian. Simpan obat pada suhu ruangan biasa, terhindar dari paparan sinar matahari langsung, dan jauhkan dari jangkauan anak. Pernah ada seorang ibu-ibu yang kembali kepada saya dan bertanya tentang obat anaknya.
Obat tetes untuk sariawan yang mana didalamnya terdapat tuliskan jauhkan dari jangkauan anak, logika beliau : dijangkau anak saja tidak boleh, apalagi diteteskan ke mulut? ;-) “Jauhkan dari jangkauan anak” dimaksudkan agar obat tersebut tidak diminum atau dimakan tanpa sepengetahuan Anda.
Kelima, segera buang sisa obat yang tidak terpakai lagi dengan benar. Hal ini wajib dilakukan agar obat yang kadaluwarsa, rusak tidak tersimpan bersama dengan obat-obat yang biasa Anda pakai. Selain itu hal ini juga untuk menghindari obat digunakan kembali (didaur ulang/dijual kembali) oleh orang yang tidak bertanggung jawab melalui jalur distribusi ilegal.
Semoga Bermanfaat,
Dirgahayu Apoteker Indonesia
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H