Di medan Kurusetra, bumi yang diberkati surya,
Terbentang keagungan dalam suasana gelap huru-hara.
Langit berwarna merah, sang senja menyapa,
Kedamaian terkoyak, pertempuran datang, itulah niscaya.
Barisan prajurit berdiri, gagah dan perkasa,
Pada tepi jurang perang, hati mereka berdetak kencang.
Pedang bersinar pancarakan cahaya bulan dan bintang,
Tekad hati siap menghadapi takdir, perang yang ganas.
Tiada lagi kerabat dan sahabat yang setia,
Hanyalah lawan menanti antrian binasa.
Bharatayuda, perang berkecamuk dendam,
Cinta dan kehancuran saling bersatu dalam lamunan malam.
Kesatria bijak nan teguh,
hatinya terguncang oleh keraguan.
Batin berkecamuk hendak lari dari gelanggang
Tiadakah jalan perdamaian?
Kurusetra, medan terliputi dilema,
kewajiban dan cinta, bakti dan penyesalan.
Tak ada keputusan yang mudah,
Emosi bergelora,bagai gelombang laut berderu.
Kurusetra saksi jiwa dan raga.
Kurusetra medan dharma.
Kurusetra karpet merah sang pahlawan,
Latar kebaikan menumpas kejahatan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H