Mohon tunggu...
daffa rezka
daffa rezka Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

saya suka semua hal

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Malam Kelam para Pahlawan G30S PKI

10 Juli 2024   22:10 Diperbarui: 10 Juli 2024   22:17 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Gerakan 30 September/PKI (G30S/PKI) adalah singkatan dari Gerakan 30 September yang dilakukan oleh sekelompok anggota militer Indonesia pada tanggal 30 September 1965. Gerakan ini diikuti dengan penculikan dan pembunuhan enam perwira tinggi militer yang dikenal sebagai Peristiwa Gerakan 30 September. Gerakan ini kemudian digunakan sebagai dalih oleh pemerintahan Orde Baru di bawah kepemimpinan Soeharto untuk menggalang dukungan dalam mengambil alih kekuasaan dari Presiden Soekarno dan juga untuk menghilangkan pengaruh Partai Komunis Indonesia (PKI) di Indonesia. Peristiwa ini memiliki dampak yang sangat besar terhadap politik dan sejarah Indonesia, termasuk terjadinya pembunuhan massal terhadap anggota dan simpatisan PKI serta pembersihan politik yang meluas di seluruh negeri.

Pada hari itu, sekelompok anggota militer Indonesia yang dipimpin oleh Letnan Kolonel Untung melakukan gerakan untuk menculik dan membunuh enam perwira tinggi Angkatan Darat yang dianggap sebagai bagian dari konspirasi Gerakan 30 September. Peristiwa ini kemudian dijadikan dalih untuk melancarkan aksi penumpasan terhadap anggota dan simpatisan Partai Komunis Indonesia (PKI) serta kelompok-kelompok kiri lainnya di seluruh Indonesia.

Akibatnya, terjadi pembunuhan massal terhadap anggota PKI dan kelompok kiri, serta terjadinya pembersihan politik yang meluas di berbagai daerah. Peristiwa ini berujung pada pengambilalihan kekuasaan dari Presiden Soekarno oleh Jenderal Soeharto, dan mengawali era Orde Baru di Indonesia. Peristiwa G30S/PKI memiliki dampak yang sangat besar terhadap sejarah politik Indonesia dan menjadi salah satu titik balik penting dalam perkembangan politik dan sosial negara ini.

Berikut adalah poin-poin penting dari pergerakan ini:
- Sekelompok pasukan bergerak dari Halim Perdanakusuma menculik ketujuh korban.
-Letjen Ahmad Yani, Mayjen MT Haryono, Brigjen DI Panjaitan dibunuh di rumah masing-masing
-Mayjen Suprapto, Mayjen S. Parman, Brigjen Sutoyo, Kapten Tandean ditangkap hidup-hidup.
-Para mayat dan korban yang masih hidup dibawa ke sumur tua dengan diameter 75 cm dan 12 m yang dikenal dengan sebutan Lubang Buaya. Semua korban dibunuh dan mayatnya dimasukkan ke dalam sumur tersebut.
-Mayat mereka ditemukan pada 3 Oktober. Sasaran utama Jenderal AH Nasution berhasil kabur setelah melewati dinding yang berbatasan dengan taman di Kedutaan Besar Irak.

Para dewan jenderal dan perwira tinggi yang meninggal dunia atas kekejaman G30S/PKI yang kemudian ditemukan di sumur Lubang Buaya adalah:
*Letnan Jenderal Anumerta Ahmad Yani
*Mayor Jenderal Raden Soeprapto
*Mayor Jenderal Mas Tirtodarmo Haryono
*Mayor Jenderal Siswondo Parman
*Brigadir Jenderal Donald Isaac Panjaitan
*Brigadir Jenderal Sutoyo Siswodiharjo
*Kapten Lettu Pierre Andreas Tendean

tujuan g30spki :

*pengambilan kekuasaan

*mendukung agenda komunis

*menghapus pengaruh militer

*menciptakan perubahan sosial

Gerakan ini dipandang sebagai upaya kudeta terhadap pemerintahan Presiden Soekarno. Meskipun motif dan tujuan sebenarnya dari gerakan ini masih menjadi perdebatan dan kontroversi hingga saat ini, namun peristiwa tersebut dijadikan dalih oleh pemerintah Orde Baru di bawah kepemimpinan Jenderal Soeharto untuk mengambil alih kekuasaan dari Soekarno dan menindak tegas terhadap Partai Komunis Indonesia (PKI) serta kelompok-kelompok kiri lainnya di Indonesia.

Pasca-peristiwa G30S/PKI, terjadi penumpasan yang meluas terhadap anggota dan simpatisan PKI, dengan jumlah korban yang sangat besar. Pembersihan politik ini juga melibatkan pengadilan, penahanan, dan eksekusi terhadap mereka yang dituduh terlibat dalam gerakan ini. Peristiwa ini tidak hanya mengubah secara drastis politik Indonesia dengan berakhirnya era Soekarno dan dimulainya era Orde Baru, tetapi juga memberikan dampak yang signifikan terhadap masyarakat dan politik Indonesia dalam jangka panjang.
Sejak Reformasi tahun 1998, banyak penelitian, dokumentasi, dan interpretasi ulang mengenai peristiwa G30S/PKI telah muncul, dan masih menjadi subjek debat serta perdebatan dalam sejarah politik Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun