Kelemahan cara penilaian di PGA ini memang tidak membuat program atau televisi yang station share atau program mereka dengan rating yang tidak baik bisa terpilih. Karenanya meski sarat dengan dokumenter terbaik, kategori dokumenter tidak jatuh ke KompasTV, MetroTV atau TV One. Kategori dokumenter justru jatuh ke program On The Spot yang bahan bakunya terbuat dari footage youtube. Documentary maker mana mau melihat program macam On The Spot ini disebut sebagai program dokumenter. Mungkin Trans7 yang punya acara ini juga demikian.
Kawan-kawan pembuat dokumenter hebat lebih suka bertarung di FFI, Adiwarta Sampoerna, Adinegoro dan KPI Award. Keempat award yang saya sebutkan ini menggunakan sistem penjurian dan dikenal sangat ketat dalam seleksi dan penjurian. Di ajang inilah KompasTV, TV One, Net, Metro dan Trans7 sering bertarung dalam karya karya hebat mereka. Tapi keempat awarding ini exposure mereka minim sekali.
Andai misalnya Pak Rahmat Gobel berkenan, saya usulkan dana PGA bisa dialihkan ke KPI Award yang makin lama penyelenggaraannya makin baik. Kita tentu ingin melihat bahwa pemenang PGA itu mengena ke semua televisi, tidak ada tv yang tidak berpartisipasi. Pemenangnya pun sesuai dengan ekspektasi pemirsa kebanyakan. Program TV yang baik juga diapresiasi dengan baik pula. Jadi masih prestisuiskah PGA buat insan televisi, barangkali iya untuk sekadar acara red carpet dan hiburan buat mereka. (AJP)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI