Mohon tunggu...
APLONIA POPO
APLONIA POPO Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa UMK

Mahasiswi Universitas Muhammadyah Kupang Angkatan Tahun 2018

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Serpihan Luka

16 Juni 2019   11:16 Diperbarui: 16 Juni 2019   11:20 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sepat, bagaikan mencicip buah tak cukup waktunya

Jiwamu meraung, sukmamu berteriak

Menegaskan kau tak sekokoh karang 

Engkau haus, dan mencari pelebur dari kabairmu

Namun, nasi telah menjadi bubur

Kau telah membuat game tanpa-Nya

Sehingga Iapun luput dan kau terjerat  oleh permainanmu sendiri

Akankah kau mampu  meluncurkan anak panah yang menusuk setiap sisi tubuhmu

Dan merasakan teduhnya secercah sinar untuk sisa waktu yang kau miliki?

Atau kau masih ingin meremukkan segala ciptaan-Nya?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun