Di tengah keramain kota dengan lampu-lampu jalan yang indah
Hiruk pikuk kendaraan yang begitu padat
Semua hampa tak berkesan
Entahlah...
Kemana angin membawa khayal
Dan membawa pulang beribu kenangan
Hiasan alam bersama angin sepoi-poi
Dengan makhluk ciptaan Tuhan bercengkrama di dalamnya
Tak lupa gubuk kecil, surga dunia masa kecilku
Terlukis wajahmu di masa laluku
Yang mencintai alam dan terik sinar matahari
Lalu, engkau bermain dengan tanah dan peluhmu membasahinya
Dari datang hingga perginya sang surya
Sayangnya...
Hidup tak seindah bunga yang mungkin jua membawa kedalam gelap
Tak banyak mengungkapkan kata
Hanya hati yang terlalu bodoh dalam berperasaan
Ingin memutar jarum jam bergerak kearah kiri
Tuk menghapus jejak-jejak kabair yang ku ciptakan untukmu
Serta polos dan luguku yang selalu ingin ku nikmati hingga kini
Yah...
Hanya kekonyolan yang mampu menghadirkan itu
Tapi sungguh...
Ibu rindu ini tak bersahabat denganku
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H