Mohon tunggu...
ACHMAD PISERA
ACHMAD PISERA Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa 23107030144 UIN Sunan Kalijaga

kunci keberhasilan adalah tidak menyerah dan ingin mencoba.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Manipulasi dan Ilusi Pembuat Krisis Realita Iklan dalam Pemasaran Modern

18 Juni 2024   18:34 Diperbarui: 18 Juni 2024   18:41 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sebagai konsumen, kesadaran akan manipulasi dalam iklan sangat penting. Kita tidak boleh hanya menerima apa yang dilihat atau didengar dari iklan tanpa kritis dan analisis yang mendalam. Kita perlu bertanya pada diri sendiri, "Apakah klaim ini masuk akal?" atau "Apakah gambaran ini benar-benar mencerminkan kenyataan?" Mengembangkan kemampuan untuk membedakan antara realitas dan ilusi dalam iklan adalah langkah penting dalam melindungi keputusan finansial dan emosional kita.

Penting untuk mengingat bahwa iklan tidak selalu mencerminkan realitas. Mereka diciptakan dengan tujuan untuk menjual, dan strategi pemasaran sering kali melibatkan teknik-teknik yang tidak selalu jujur dalam menciptakan gambaran produk. Oleh karena itu, sebagai konsumen yang cerdas, kita harus belajar untuk melihat melewati kilauan iklan dan mencari informasi yang lebih akurat sebelum membuat keputusan.

 Kesimpulan

Dalam kesimpulannya, iklan adalah alat pemasaran yang kuat dan efektif dalam era digital ini. Namun, kita harus menyadari bahwa di balik keindahan visual dan klaim menarik, terdapat manipulasi yang mungkin tidak selalu jujur. Iklan sering kali menciptakan gambaran yang tidak mencerminkan realitas sehari-hari, menggugah keinginan dan emosi kita untuk membeli. Dengan meningkatkan kesadaran akan teknik-teknik pemasaran ini, kita dapat menjadi konsumen yang lebih cerdas dan kritis, mampu membuat keputusan pembelian yang lebih bijak dan sesuai dengan kebutuhan sebenarnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun