Mohon tunggu...
ACHMAD PISERA
ACHMAD PISERA Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa 23107030144 UIN Sunan Kalijaga

kunci keberhasilan adalah tidak menyerah dan ingin mencoba.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pembahasan Barat tentang Transfomasi Komunikasi Media Islam dan Pergeseran Otoritas Budaya

22 Mei 2024   00:28 Diperbarui: 22 Mei 2024   00:43 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Komik digital yang terkenal di USA perihal pahlawan bertema wanita islam yang terdapat didalam Komik Marvel pada era digital  USA. Membuat para pembaca komik barat menjadi tahu akan budaya islam sebab dakwah para ulama yang terasa oleh sebagian masyarakat barat oleh penyampaian narasumber Dr. Shophia Arjana yang berasal dari Western kentucky University dan adapun narasumber lainnya Dr. Fatma Dian Pratiwi dari UIN Sunan Kalijaga sebagai Dosen Universitas. =pada acara seminar Program Studi Ilmu Komunikasi yang bertempatan di UIN Sunan Kalijaga untuk angkatan prodi Ilmu Komunikasi 2023. (Senin, 20 Mei 2024. Mulai pada pukul 09.00 acara dimulai)

Pembahasan kali ini bertajuk "Media, Islam dan Budaya" bertema  Transformasi Komunikasi dan  Pergeseran otoritas. Perkembangan media digital ini perlu untuk dimanfaatkan dengan baik dan sebagai generasi Z harus melakukan pengelolahan. Dr. Fatma Dian Pratiwi meberikan materi digital melalui komik dan new media. Pengertian dari new media adalah media yang berkembang dengan proses penyebaran memanfaatkan audio visual, new media di era digital dapat didefinisikan sebagai bentuk-bentuk komunikasi dan informasi digital yang dimediasi oleh komputer dan internet.

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi

Menurut materi  yang disampaikan yaitu "social media influencers are implicit leaders. these innovative leaders make islamic content more approachable and engaging to young muslims, setting them apart from traditional leaders. the future of islamic religious content on digital platforms is uncertain due to advancements in ai and automation. artificial intelligence and bots can create tailored religious content and fatwas. understanding how gummies perceive individuality and authority is crucial in today's automated culture since inequalities in religious authority occur." 

Disimpulkan sosial media influencers dapat dianggap sebagai implicit leaders dikalangan kaum muda muslim, mereka dianggap sebagai pemimpin inovatif yang mampu membuat konten-konten keislaman menjadi lebih mudah diakses  dan menarik bagi kaum muda muslim karena berbeda dengan pemimpin-pemimpin sebelumnya atau tradisional. 

Kehadiran pemimpin implisit memungkinkan konten keagamaan islam menjadi lebih mudah didekati dan menarik bagi generasi muda, namun perkembangan masa depan religius islam di platfrom digital dianggap tidak pasti karena adanya perkembangan teknologi AI dan Otomasi, karena itu AI dan Bot dapat menciptakan konten keagamaan dan fatwa yang disesuaikan secara personal, sehingga dapat menciptakan pergeseran peran dan wewenang tradisional. Sebab itu sosial media influencers muslim memainkan peran penting sebagai pemimpin implisit dalam menyampaikan konten keislaman yang menarik bagi kaum muda, namun posisi mereka dapat tergantikan oleh perkembangan teknologi AI dimasa yang mendatang.

Dokumen Pribadi 
Dokumen Pribadi 

Adapun isi materi lainnya yaitu "Muslimist Influencers is a term for muslim influencers who have more progressive tendencies compared to islamism" yang diartikan, pengaruh muslim adalah istilah untuk muslim yang memiliki kecenderungan lebih progresif dibandingkan dengan islamisme (Nur Aini, 2021). Mereka ialah tokoh-tokoh penting yang memiliki pengaruh dan pengikut yang signifikan dimedia sosial ataupun publik, dalam pemikiran dan pesan-pesan yang disampaikan cenderung lebih adiptif dan modernis dibandingkan dengan kelompok islamisme yang lebih konservatif. 

Dalam mendorong pemahaman dan praktik keislaman yang kontekstual , meyesuaikan dengan perkembangan zaman tanpa meninggalkan prinsip-prinsip dasar ajaran islam. secara umum "muslimist influencer" mempresentasikan suara-suara muslim yang lebih progresif dan moderat dibandingkan dengan kelompok islamisme yang cenderung lebih konservatif dan esklusif, dengan berusaha menjembatani antara ajaran islam dan tuntutan zaman yang terus berkembang.

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi

Adapun definisi lain Hayes menjelaskan asumsi ini dengan meyatakan bahwa influencer adalah pihak ketiga yang penting yang mempengaruhi keputusan penbelian pelanggan dan juga bertanggung jawab karena dalam mempromosikan produk, influencer akan diperlukan meninjau produk sendiri dan ulasan jujur untuk ekspresikan pengikut (Brown dan Hayes 2008).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun