Oleh: Apir ImamiÂ
Seorang sahabat duduk dengan manis dan tersenyum, ia menerawang pada langit yang tampak mendung, memperhatikan dan memahami tentang kehidupan, setiap jengkal perjalanan dan persinggahan serta mereka yang kerapkali mampir meskipun sejenak.
Dia selalu mengingat dan menghargai mereka yang membawa kebaikan dalam hidupnya, menasihati dengan beragam kata bijak nan menawan, merangkul dan menggenggam tangannya begitu erat, seolah menyalurkan energi positif yang tidak terbilang.
Waktu-waktu yang mengesankan perlu penghargaan, setidaknya satu ingatan tentang mereka masih ada hingga sekarang, atau beberapa bingkisan doa terucap lembut dari hati yang paling dalam, agar perlindungan dari Tuhan Yang Maha Penyayang selalu diturunkan.Â
Siapapun mereka yang pernah menghampiri dan meninggalkan jejak, "terimakasih ya ... atas kebersamaan yang pernah terjadi dan aneka cerita yang kita lalui," genggaman tangan yang penuh kehangatan menjadi saksi jika kita pernah dekat, pernah berada didetik yang mungkin tidak akan terulang lagi.
----
Kerinci-Jambi, 03 Oktober 2022 M / 06 Rabiul Awal 1444 H
Salam Literasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H