Oleh : Apir Imami
Aparat Sipil Negara (ASN) termasuk profesi yang populer saat ini. Ribuan dan jutaan orang melamar di berbagai instansi pusat dan instansi daerah. Berbagai rentetan langkah harus ditempuh peserta yang nekad melamar diantaranya, seleksi administrasi secara online dan pengiriman berkas lamaran, tes SKD, tes SKB, dan sampai ke tahap pengumuman akhir yang baru selesai diberitakan tanggal 30 Oktober 2020 kemarin.
Penulis yang termasuk diantara peserta yang melamar, telah melewati aneka cerita yang menggugah rasa. Berawal dari daftar online, saat ini penulis harus berjuang keras untuk jaga malam alias begadang. Yah ... dikarenakan hanya memiliki paket malam. Masih beruntung punya fasilitaskan? Alhamdulillah.
Pengiriman berkas lamaran melalui kantor pos, penulis termasuk yang mengirim pada detik-detik terakhir. 15 menit sebelum deadline. Ah! Sungguh terlalu! Bukan seperti itu, sebenarnya penulis punya kendala. Yakni harus menyisihkan dana terlebih dahulu di samping memenuhi kebutuhan putera tercinta sehari-hari.Â
Memang sebahagian orang beranggapan apalah arti uang 30ribu? Tetapi, bagi mereka yang masih terbatas pendapatan harus berjuang keras mendapatkan rupiah sebesar itu. Oleh karena itu, untuk sahabat yang memiliki pendapatan berlebih sebaiknya harus lebih meningkatkan rasa syukur kepada Sang Pencipta.
Selanjutnya, dalam perjalanan menuju tempat tes SKD (seleksi kompetisi dasar) penulis berangkat menuju kota Jambi sekitar 8 jam perjalanan yang dilaksanakan bulan Februari lalu.Â
Menginap di daerah Sipin, Lorong Teratai 2 tepatnya kos keluarga teman beserta rombongan peserta lain, tentu kita harus bersikap bijak. Dari sini penulis harus menempuh perjalanan sekitar 30 menit untuk sampai ke Hotel BW Luxury, Jambi (lokasi tes SKD) menggunakan Go**k.
Alhamdulillah. Usai tes SKD, penulis meraih peringkat 1 dari 32 peserta yang melamar di sekolah dan instansi yang sama. Penulis ambil jabatan sebagai Guru Agama Islam di SD.
Berlanjut ke tes berikutnya yakni, tes SKB ( seleksi kompetisi bidang). Dimana bobot penilaian ujian kedua ini lebih besar dari ujian pertama. 40% SKD-60% SKB. Perjuangan yang cukup melahirkan banyak karya tentunya. In Syaa Allah.
Puji syukur, saat tes kedua dan pengumuman hasil akhir ini penulis mendapat peringkat kedua. Sedangkan formasi yang dibutuhkan hanya 1. Itu artinya, penulis jelas kalah saing.Â
Tetapi itu semua tidak menyurut semangat penulis untuk bisa mengabdi kepada tanah air tercinta ini. Karena apa pun profesi dan pekerjaan yang digeluti, In Syaa Allah, kita bisa menyumbang rasa kepedulian dan kemajuan bangsa tercinta ini.Â
Jadi, untuk sahabat yang senasib, mari kita dengungkan dan niatkan bahwa apa pun profesi kita itu adalah bentuk pengabdian bagi negara Indonesia. Jangan menyerah.Â
Lanjutkan perjuangan. Yakinlah Tuhan Yang Maha Esa beserta kita. Usaha tak pernah mengkhianati hasil. Niat murni yang tercetak indah di hati akan selalu melekat pada setiap hati yang memahami.Â
Terimakasih untuk BKN yang telah berjasa melaksanakan tes CPNS 2019. Semoga berkah dan bermanfaat untuk warga negara Indonesia.
Jambi, 02 Oktober 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H