Mohon tunggu...
afifahsya
afifahsya Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

-

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Peran Pendidikan Dalam Mendorong Integrasi Nasional Di Era Globalisasi

17 Desember 2024   21:15 Diperbarui: 18 Desember 2024   16:42 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Integrasi nasional merupakan landasan penting bagi keberlanjutan dan kemajuan suatu negara, terutama di negara seperti Indonesia yang kaya akan keberagaman budaya, suku, dan agama. Integrasi nasional adalah upaya dan proses memadukan berbagai perbedaan yang ada dalam suatu negara untuk mencapai keselarasan, keselarasan, dan keharmonisan nasional guna mencapai tujuan bersama  bangsa. Kemerdekaan negara Indonesia yang didirikan pada tanggal 17 Agustus 1945  pada hakikatnya merupakan suatu eksperimen dan merupakan hasil dari bersatunya negara Indonesia yang majemuk, yang menjadi cikal bakal persatuan bangsa. Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober ini menghimpun pandangan dan pendapat pemuda setempat tentang ciri-ciri nasionalisme yaitu persatuan Indonesia dan keberadaan Binneka Tunggar Ika yang mengajarkan  kita untuk menghargai perbedaan yang ada di Indonesia bersama. . Mahasiswa mempunyai peran utama dalam menjaga persatuan. Melalui semangat dan tekad yang kuat, mereka akan mengajarkan bagaimana memperkuat persatuan bangsa, menjaga kedaulatan negara dari berbagai ancaman, menghargai perbedaan, dan menciptakan media pembelajaran yang mendukung nilai-nilai kebhinekaan Indonesia. Di era digital, kreativitas dan inovasi pemanfaatan teknologi dapat memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa.

Pendidikan multikultural berperan penting dalam membangun integrasi nasional yang kuat dan sehat. Pendidikan multikultural mengajarkan toleransi, saling menghormati, dan memahami perbedaan sebagai sumber kekayaan budaya. Dalam konteks Indonesia, pendidikan sangatlah penting karena Indonesia memiliki keberagaman budaya, suku, dan agama. Pendidikan di Indonesia berperan sebagai jembatan  antara  latar belakang budaya dan etnis yang berbeda. Dengan pendekatan yang tepat, pendidikan dapat memperkuat integrasi nasional dan membangun masyarakat yang lebih toleran dan inklusif di era globalisasi Mahasiswa mempunyai peranan penting dalam mencapai integrasi nasional karena  dapat berperan sebagai agen perubahan sosial. Mahasiswa  sebagai generasi muda harus menyadari tanggung jawab moralnya untuk menjadi pionir dalam menciptakan lingkungan sosial yang inklusif dan harmonis,  membangun persatuan dan menghargai perbedaan, termasuk perbedaan suku, agama, dan budaya. Seperti Universitas Islam Sultan Agung atau UNISSULA adalah salah satu Universitas swasta di Semarang yang telah terakreditasi oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT). UNISSULA membangun Jaringan pendidikan internasional dengan berbagai kerja sama yang diharapkan akan semakin meningkatkan kualitas pendidikan di UNISSULA dalam beberapa hal seperti pertukaran mahasiswa, pertukaran dosen, kerjasama penelitian, studi lanjut dosen dan mahasiswa. UNISSULA mewujudkan pesantren mahasiswa khaira ummah. Dimana seluruh mahasiswa baru tahun depan difasilitasi menimba ilmu di pesantren mahasiswa selama dua bulan yang direncanakan sebagai pusat pemantapan generasi khaira ummah, melaksanakan birul walidain, pembinaan kader dakwah yang memiliki kompetensi pengetahuan, dan mewujudkan UNISSULA sebagai kampus teladan lingkungan nasional melalui penerapan kampus yang Islamic, Green, Eco, dan Smart (IGES).

Pendidikan  berkualitas dapat memberikan generasi muda  dengan keterampilan yang mereka butuhkan untuk bersaing di pasar global tanpa kehilangan identitas atau kebanggaan nasional. Melalui pendidikan yang menekankan pada perolehan keterampilan, pengetahuan, dan kecakapan hidup, masyarakat dapat berperan aktif dalam pembangunan perekonomian nasional. Melalui pendidikan, masyarakat dapat mengetahui hak dan tanggung jawabnya sebagai warga negara. Pendidikan kewarganegaraan yang baik meningkatkan kesadaran politik dan sosial serta mendorong integrasi nasional. Pendidikan dapat mengajarkan kita bagaimana menghadapi tantangan global bersama-sama, seperti perubahan iklim, krisis ekonomi, dan pandemi. Ketika masyarakat mempunyai pemahaman yang lebih baik tentang cara kerja pemerintah dan peran mereka dalam demokrasi, mereka akan lebih mungkin bersatu untuk mencapai tujuan nasional.

Dalam mendorong integrasi nasional, terdapat beberapa tantangan yang perlu diatasi seperti:

  • Stereotip dan Diskriminasi: Stereotip negatif terhadap kelompok tertentu dapat menghambat proses integrasi. Oleh karena itu, penting untuk mengedukasi mahasiswa mengenai toleransi dan penghargaan terhadap perbedaan.
  • Akses Pendidikan yang Tidak Merata: Ketidakmerataan akses terhadap pendidikan berkualitas dapat menyebabkan kesenjangan sosial. Seperti  di wilayah perkotaan dan daerah dekat ibu kota negara, fasilitas pendidikannya terjamin sehingga guru atau dosen, media pembelajaran, kemudahan akses pendidikan terasa lebih mudah di daerah perkotaan dibanding pedalaman yang fasilitas pendidikannya jauh lebih sedikit dan sulit sehingga dapat menimbulkan kecemburuan sosial dan kesenjangan sosial yang mengancam integrasi nasional.
  • Pengaruh Budaya Asing: Globalisasi membawa pengaruh budaya asing yang dapat mempengaruhi cara pandang generasi muda terhadap identitas nasional. Pendidikan harus mampu memberikan pemahaman yang seimbang antara menerima pengaruh positif dari luar dan mempertahankan nilai-nilai lokal.
  • Kurangnya Pendidikan Toleransi: Setiap guru atau dosen yang mengajarkan langsung ilmu pengetahuan dan moral kepada siswa atau mahasiswa memiliki kewajiban untuk mengajarkan toleransi. Integrasi nasional dapat tercapai jika masyarakat memiliki tekad dan kemauan yang sama untuk saling bersatu. Seperti tercantum dalam Pancasila sila ke-3 yang berbunyi "Persatuan Indonesia", masyarakat Indonesia harus bersatu dalam keberagaman. Oleh karena itu, sikap toleransi penting untuk dilakukan setiap warga negara Indonesia dari dunia pendidikan. Tanpa toleransi, dapat terjadi sikap membeda-bedakan yang memicu adanya masalah diskriminasi

Dapat disimpulkan bahwa pendidikan merupakan alat yang sangat efektif untuk memajukan integrasi bangsa, terutama mengingat tantangan era globalisasi. Melalui pendidikan, individu tidak hanya dibekali dengan ilmu pengetahuan tetapi juga  nilai-nilai yang memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa. Pendidikan inklusif yang berlandaskan nilai keberagaman dan berfokus pada pengembangan kompetensi dan kepribadian akan membantu memelihara dan memperkokoh persatuan nasional Indonesia dalam konteks meningkatnya globalisasi. Sebagai masyarakat, kita harus mendukung upaya pendidikan dengan menciptakan lingkungan yang inklusif dan menghormati keberagaman. Melalui pendidikan yang unggul, kita dapat memastikan bahwa persatuan nasional menjadi kenyataan dan bukan hanya sekadar konsep,  yang akan membawa kita menuju masa depan yang lebih harmonis dan sejahtera bagi seluruh rakyat Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun