Mohon tunggu...
Aming
Aming Mohon Tunggu... Lainnya - Pemilik Website www.infokita17.com

saya ingin menulis tentang apa yang saya pikirkan saja, boleh di follow jika suka

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Alur Produksi dan Pemasaran Kerang Mutiara dan Rumput Laut di Perairan Kepulauan Saseel, Kecamatan Sapeken

28 Agustus 2024   15:08 Diperbarui: 28 Agustus 2024   15:09 319
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengumpulan rumput laut biasanya dilakukan setiap 15 hari sekali, dengan hasil yang bisa mencapai 10 ton untuk jenis Cotoni. Pemanenan paling ideal dilakukan pada 40 hari setelah penanaman, namun dalam skala besar, proses ini bisa berlangsung hingga 50-60 hari.

8. Produksi dan Pemasaran Kerang Mutiara

Kerang mutiara dibudidayakan melalui proses penyuntikan nukleus ke dalam cangkang kerang, yang kemudian dibiarkan tumbuh selama beberapa tahun sebelum mutiara dapat dipanen. Proses ini memerlukan perawatan intensif terhadap kondisi air dan lingkungan budidaya untuk memastikan kualitas mutiara yang dihasilkan.

Mutiara yang dihasilkan diekspor ke pasar internasional, terutama ke negara-negara yang memiliki industri perhiasan besar. Harga mutiara sangat bervariasi tergantung pada ukuran, bentuk, dan kualitasnya, dengan mutiara berkualitas tinggi memiliki harga yang sangat tinggi di pasar global.

Kerang Mutiara KEPULAUAN SASEEL (dokpri)
Kerang Mutiara KEPULAUAN SASEEL (dokpri)
Kerang Mutiara KEPULAUAN SASEEL (dokpri)
Kerang Mutiara KEPULAUAN SASEEL (dokpri)

9. Kesimpulan

Produksi dan pemasaran kerang mutiara serta rumput laut memiliki peran penting dalam perekonomian masyarakat pesisir. Namun, keberhasilan budidaya dan pemasaran kedua komoditas ini sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan, metode budidaya, serta dinamika pasar. Dengan pemahaman yang mendalam mengenai faktor-faktor ini, diharapkan para petani dan nelayan dapat meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan mereka di masa mendatang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun