MAMAH ACHA, STETOSKOP, AISJAH GIRINDRA Entah apa yang membuat Acha (2 tahun), putri kecilku, mengembangkan imajinasinya bermain dokter-dokteran. Sebuah benda panjang dari plastik berbentuk hurup U dia perlakukan layaknya stetoskop. Sayangnya, benda itu tidak elastis sehingga sulit dipasang ke telinganya. Berulang-ulang ia coba kedua ujung benda sepanjang sekitar 50 cm dimasukkan ke telinganya, tapi gagal. Pemandangan ini membuat ibunya terharu. Didekati anaknya, dipeluknya. Dalam hatinya berjanji akan membelikan Acha stetoskop mainan. Dia berpamitan kepada Acha keluar menagih utang-utang pelanggan baju kreditannya. Kegiatan rutin yang setiap hari ia lakukan. " Mama nagih dulu ya. Biar dapat uang!" kata mamahnya. " Duitnya buat beli dokter-dokteran ya, Mah!" kata Acha. " Iya, insya Allah ya! Doakan ya?" jawab mamahnya.
Acha mengangguk. Setengah jam mamah Acha berkeliling. Dia sampai di rumah dengan hasil tagihan ternyata cuma sedikit. "Aduh, gimana ini Ya Allah? Padahal aku sudah janji sama anakku," ujarnya mengeluh. Saat mengeluh itulah, pintu diketuk orang. "Assalamualaikum." " Wa alaikum salam.." " Teh Novie ada?" " Ya, saya sendiri." " Saya supirnya Bu Aisyah (Prof. DR. Aisjah Girindra- pen). Saya diminta ibu menjemput Teteh. Bu Aisjah mau potong rambut, " kata sang tamu. " Waduh, saya masih repot kalau berangkat sekarang. Nanti saya berangkat pakai angkot saja," ujar mamahnya Acha. Hari itu, mamahnya Acha mendapat rezeki Rp 50 ribu dari hasil memotong rambut palanggannya, seorang mantan Direktur LPPPOM MUI dan pendiri dan mantan Presiden Dewan Halal Dunia itu. " Alhamdulillah. Bisa buat beli stetoskop mainan Acha," ujar mamah Acha berseri-seri. (Catatan: setelah sekitar setengah tahun melayani Bu Aisjah Girindra, baru pekan kemarin istriku tahu, kalau pelanggannya itu adalah orang besar, tokoh nasional, setelah sang tokoh profilnya dimuat di sebuah media muslimah nasional, Aulia, yang dibacanya saat mampir di rumah temanku yang tukang lay-out majalah tersebut).
Bogor - Ps. Minggu, 22/08/2013Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Sosbud Selengkapnya