Mohon tunggu...
Zuhanna A.Z
Zuhanna A.Z Mohon Tunggu... Penulis - Tinggal di Kalisat, Jember, Jawa Timur. Penulis lepas khususnya terkait bidang sosial, budaya, sejarah dan juga lingkungan.

Rakyat biasa yang merangkap penulis lepas. Tinggal di desa, memilih jauh dari kota.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Kabar Tembakau dari Jember hingga ke Pulau Lombok

19 Oktober 2015   01:50 Diperbarui: 19 Oktober 2015   08:35 707
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apa yang terlintas dalam pikiran Anda ketika mendengar Pulau Lombok? Ketika saya menanyakan ini pada sahabat saya --Dika Purwarini-- seorang wanita karier kelas menengah di Jakarta secara spontan dia langsung menyebutkan tiga hal. Pantai, kain tenun dan mutiara. Jawaban ini tentu sudah saya perkirakan dengan melihat gaya hidupnya. Jawaban lain yang saya temukan pada seorang kawan pencinta alam adalah Gunung Rinjani.

Perjalanan hari kedua di Lombok mempetemukan saya dengan jawaban yang lain. Tembakau. 

Saya beserta 21 kawan lainnya yang tergabung dalam peserta Jelajah Negeri Tembakau II berkesempatan mengunjungi sebuah gudang tembakau besar milik PT. Djarum di desa Montong Gamang Kecamatan Kopang Lombok Tengah. Kami disambut oleh Iskandar, perintis tembakau Virginia FC di Lombok sejak tahun 1985. Voor-Oogst Virginia jenis Flue Crued merupakan tembakau unggulan di Lombok. Ia dibutuhkan sebagai bahan jenis rokok varian mild. Acara dalam ruangan terkesan formal namun beberapa peserta masih diperbolehkan merokok. Iskandar menjelaskan tentang sejarah tembakau virginia, proses produksi, penetapan harga dan segala keriuhan prosesi tembakau yang terjadi di gudang tersebut.

[caption caption="Bersama Kawan-Kawan Jelajah Negeri Tembakau II di Gudang Milik Djarum. Dokumentasi Andrey Gromico"][/caption]

Tak seperti di Jember, harga tembakau di Lombok terbilang cukup stabil dan normal. Satu-satunya yang membuat petani tembakau di Lombok menangis adalah karena cuaca ekstrim. Kisaran harga tembakau saat ini Rp. 3.900.000 per kwintal. Pada saat panen dan proses penjualan tembakau, ada rapat penentuan harga yang dilakukan oleh perusahaan dan petani mitra. Jika petani mandiri harga tergantung pada para tengkulak. Di Lombok sendiri, proses yang dilakukan untuk memperlakukan tembakau virginia berbeda dengan tembakau di Jember. Tembakau jenis Kasturi harus dijemur terlebih dahulu dipaparan sinar matahari, sedangkan virginia harus melalui proses pengovenan. 

Kami dibawa berkeliling menuju ke dalam gudang. Melihat proses transaksi, bongkar muatan, penandaan, penyortiran, pemisahan sesuai kelasnya, peng-oven-an dengan mesin besar dan segala aktivitas yang riuh. Seriuh harapan yang mereka gantungkan agar kepulan dapur tetap terjaga. Bila tak musim tembakau, gudang tak akan seramai ini. Mereka kebanyakan menjadi buruh tani.

Tanam tembakau bagi kebanyakan petani di Lombok mengubah banyak hal dalam hidup. Yang dimaksud disini adalah tingkat perekonomian. Tembakau bisa membuat para petani naik haji, membangun rumah, membeli mobil dan beberapa alat elektronik sebagai penanda kelas yang tentu saja berbeda dengan yang lainnya. Tanam palawija dan sayur harganya tak seperti tembakau. Itu jika harga tembakau sedang bagus, jika merosot apa yang telah dibeli akan sirna untuk menutup hutang. 

Jika ingin kaya tanamlah tembakau, begitu juga jika kau ingin jatuh miskin seketika.

Saya teringat salah satu pertanyaan yang dilontarkan Dona, salah satu peserta dari Jogja ketika mengambil gambar untuk video dokumentasi. Ketika rombongan sampai Di Desa Adat Bayan, seusai makan siang Ia bertanya pada saya.

Bagaimanakah hubungan antara petani tembakau dan perusahaan? 

Bagi saya, hubungan petani dan perusahaan seharusnya bisa saling menguntungkan. Petani adalah ujung tombak perusahaan. Tak ada petani yang menanam tembakau, tentu perusahaan akan kelimpungan memenuhi pasokan tembakau yang dibutuhkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun