Tidak perlu khawatir untuk masalah tidur dan konsumsi. Di Sukamade disediakan beberapa Cottage dan Camping Ground. Bila tak membawa tenda, kita bisa menginap di Cottage-nya. Khusus untuk acara pertemuan, disini juga disediakan aula lengkap dengan sound dan peralatan yang kita butuhkan. Hanya saja kekurangannya, listrik tidak menyala 24 jam. Karena memakai diesel, listrik hanya sampai pukul 22.00 WIB. Namun, ketika ada acara kita bisa minta perpanjangan. Untuk urusan konsumsi, ada juga warung yang menyediakan beberapa makanan lokal dan tentu saja makanan laut. Tapi jangan berharap kita bisa mendapati menu daging penyu dan telur penyu. Pengawasan petugas terhadap setiap pengunjung sangat ketat. Lagi pula, Sukamade merupakan wisata konservasi. Apakah pantas jika kita berharap mendapatkan menu menu tersebut di sana? Ada baiknya kita mengabaikan budaya konsumerisme yang semakin membabi buta.
Biasanya, Penyu bertelur pada bulan Mei, Juni dan Juli. Hasil pengamatan petugas pada TNMB (Taman Nasional Meru Betiri), hampir tiap hari ada penyu yang mendarat di Pantai Sukamade, selama Januari-Desember. Penyu hijau merupakan penyu yang sering mendarat di pasir putih Pantai Sukamade. Selain itu,obyek wisata lain yang ada di kawasan pantai pendaratan Penyu adalah hutan mangrove yang terletak di muara timur Pantai Sukamade. Sungai di sekitar hutan mangrove dapat digunakan berkano pada sore hari sambil melakukan pengamatan burung seperti Roko-Roko, Elang Laut, dan Dara Laut.
Pengamatan Penyu dilakukan sekitar pukul 20.00 – 24.00. Menurut petugas disana, kami harus ekstra sabar menunggu. Saat itu kami diminta menunggu di pesisir pantai oleh petugas. Saat ada tanda kemunculan penyu kami diberi kode lampu senter dari arah lokasi. Semua rombongan sangat antusias menuju kesana. Petugas memperingatkan kami agar tidak berdiri di depan lintasan jalan penyu, karena akan menyebabkan penyu-nya ngambek, hehehe.. Kami pun menuruti semua aturan yang dijelaskan oleh petugas. Waktu itu kami bisa melihat langsung binatang yang panjangnya hampir 1,5 meter itu berjalan merangkak menuju ke pantai. Selidik punya selidik dia meninggalkan beberapa butir telur yang langsung diamankan oleh petugas. Telur telur ini nantinya akan ditaruh di tempat penetasan telur penyu, setelah menetas dan menjadi tukik (anak penyu) akan dilepaskan lagi ke laut.
[caption id="attachment_185560" align="aligncenter" width="400" caption="Pengamatan Penyu di Malam Hari"]
Setelah mengamati penyu di malam hari, agenda kita esok harinya adalah pelepasan bayi penyu alis tukik. Wah, seluruh rombongan langsung heboh dan sumringah. Mulai dari anak anak sampai orang dewasa ingin turut serta. Tukik yang imut imut ini kita dapatkan dari petugas. Biasanya petugas menyediakan jumlah yang sangat banyak atau disesuaikan dengan jumlah tukik yang siap dilepaskan ke laut. Anak anak bersorak ketika tukik tukik mereka merayap dengan perlahan, kemudian hilang tersapu oleh ombak.
[caption id="attachment_185562" align="aligncenter" width="504" caption="Pelepasan Tukik (Dok. Oleh Mas Alpha - Kawan Perjalanan Kami)"]
Agenda selanjutnya adalah penanaman pandan laut. Pandanus tectorius ini adalah tanaman rehabilitasi sekaligus sebagai perlindungan kawasan pesisir pantai. Bibit pandan laut ini disediakan oleh petugas. Kita hanya tinggal menanamnya saja. Untuk penanaman pandan laut, harus berjarak sekitar 1,5 meter antara 1 dengan lainnya. Ini diharapkan agar pertumbuhannya optimal. Tanaman ekosistem pantai ini berfungsi mencegah proses pengikisan pantai oleh gelombang dan arus laut yang sifatnya merusak. Menurut petugas, penanaman pandan laut dan beberapa tanaman ekosistem laut lainnya merupakan kebijakan yang dikeluarkan oleh pengelola kawasan sejak lama.
[caption id="attachment_185563" align="aligncenter" width="504" caption="Suasana Sewaktu Penanaman Pandan Laut (Dok. Oleh Mas Chuk - Salah Seorang Kawan Rombongan Ke Sukamade) "]
Sukamade adalah tempat wisata yang recomended dan layak dikunjungi. Di sana kita bukan hanya sekedar berjalan jalan, tapi juga turut serta dan berperan aktif dalam bidang konservasi. Untuk anak anak juga sangat baik, setidaknya sebagai wahana untuk memberikan pendidikan lingkungan sejak dini.
*****