Mohon tunggu...
angelica phylia
angelica phylia Mohon Tunggu... Musisi - Pil

...

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Sejarah dan Peninggalan Kesultanan Aceh

5 September 2019   19:55 Diperbarui: 5 September 2019   20:07 3392
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Masjid Tua Indrapuri di Aceh (triptrus.com)

Kesultanan Aceh terletak di Aceh Rayeuk (sekarang Aceh Besar), Kesultanan Aceh didirakan oleh Ali Mughayat Syah pada tahun 1496, di atas bekas wilayah Kesultanan Lamuri yang ditaklukan Mughayat Syah. Kesultanan Aceh dibangun diatas tanah bekas pemerintahan beberapa kerajaan Hindu Buddha yang pernah berkembang di Aceh, seperti Kerajaan Indra Purba, Indra Patra, dan Indrapura.

Awalnya Kesultanan Aceh sudah ada lebih awal dari Samudera Pasai. Setelah mengambil alih Samudera Pasai pada 1524, Kesultanan Aceh menjadi penguasa baru diwilayah Aceh. Komoditas yang diperjual- belikan Kesultanan Aceh adalah rempah- rempah dan bahan tambang (lada dan timah sangat melimpah di Semenanjung Malaya). Beras, emas, perak, tekstil, porselen, dan minyak wangi.

Sultan Iskandar Muda (abulyatama.ac.id)
Sultan Iskandar Muda (abulyatama.ac.id)
Aceh berkembang pesat ketika Pasai berada di ambang keruntuhan karena serangan Majapahit sekitar tahun 1360. Pasai akhirnya menjadi bagian dari Kesultanan Aceh pada tahun 1524. Pada tahun 1511, Aceh menjadi kesultanan maritime karena Malaka jatuh ke tangan Portugis. Kesultanan Aceh diperintah oleh 8 orang.

Sultan yang memerintah Aceh sangat lama adalah Sultan Alaudin Riyat Syah al-Mukamil (1589- 1604 M). Sultan yang membuat Aceh mencapai puncak kejayaan adalah Sultan Iskandar Muda. Aceh mencapai  puncak kejayaan dengan wilayah kekuasaan meluas dari Deli sampai ke Semenanjung Malaya dan kekuatan militer, terutamanya di angkatan laut.

Pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda ada seorang laksamana perempuan namanya Kemalahayati. Kerajaan Aceh juga memiliki armada kapal besar yang bisa mengangkut 600-700 prajurit. Aceh lalu mengalahkan Deli pada tahun 1612M, pada tahun 1613M Aceh juga mengalahi Aru dan Johor.

Pada 1614M Aceh berhasil mengalahkan armada Portugis di Bintan, pada 1617M Aceh merebut Pahang. Pada tahun 1620M berhasil mengalahkan Kedah, dan pada tahun 1624- 1625 M Aceh menguasai Nias. Pada tahun 1629M ekspansi Aceh diberhentikan oleh Portugis. 

Pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda dibuatnya undang- undang tentang tata pemerintahan yang namanya 'Adat Makuta Alam' ditulis dengan huruf Arab dan syair Melayu.

Sultan Iskandar Muda sangat memperhatikan kestabilan dan ketahanan kerajaannya, karena itu ia membuat militer yang sangat kuat, dan pada masa itu Aceh memiliki kekuatan militer yang sangat kuat pada masa itu. 

Walaupun Sultan Iskandar Muda dianggap berhasil membawa Aceh sampai kejayaannya, tetapi banyak yang membuat kerajaan ini rapuh karena

  • Masyarakat Aceh bukan masyarakat agraris
  • Wilayah pedalaman tidak mampu mendukung kebutuhan dasar (pangan) masyarakat kota.
  • Persatuan antarpenduduk Aceh sangat longgar.
  • Perkembangan kota berlangsung lebih cepat dibandingkan kemampuan masyarakat pedalaman dalam menunjang kebutuhan masyarakat kota.
  • Peran kelompok- kelompok elite kerajaan tidak selalu mudah dikendalikan.

Setelah pemerintahan Sultan Iskandar Muda, ia digantikan oleh Sultan Iskandar Tsani (1636-1641). Pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Tsani ada salah satu sastrawan namanya Nurudin ar-Raniri dengan karyanya yang paling terkenal berjudul 'Bustanussalatin' (Taman Raja-raja). Isi buku tersebut adalah adat istiadat Aceh dan ajaran-ajaran Islam.

Setelah pemerintahan Sultan Iskandar Tsani , Aceh mengalami kemunduran, karena Belanda makin kuat dengan mengambil kuasa akan Pulau Sumatera dan Selat Malaka. Alasan lain Aceh mengalami kemunduran adalah karena adanya perebutan kekuasaan antara golongan bangsawan (teuku) dan golongan ulama (tengku).

Kondisi kebudayaan aceh adalah dibidang kesusastraan dan agama, Aceh juga memiliki ulama- ulama dengan karya- karya yang terkenal. Orang-orangnya adalah Hamzah Fansuri dengan judul buku 'Tabyan Fi Ma'rifati al-Adyan' , Syamsuddin al-Sumatrani dengan judul buku 'Mi'raj al-Muhakikin al-Iman' , Nuruddin ar-Raniri dengan judul buku 'Sirat al-Mustaqim' dan Syek Abdul Rauf Singkili dengan judul buku 'Mi'raj al-Tulabb Fi Fashil'. Para ulama ini juga terkenal sampai Jawa, bukan hanya di Aceh. 

Peninggalan Kerajaan Aceh yang ada adalah:

  • Masjid Raya Baiturrahman

Masjid Raya Baituhrrahman di Aceh (merahputih.com)
Masjid Raya Baituhrrahman di Aceh (merahputih.com)
Masjid ini dibangun pada masa Sultan Iskandar Muda, tahun 1612M. pada tahun 2004 saat Aceh terkena Tsunami, Masjid Raya Baiturrahman tetap kokoh dan warga-warga Aceh yang berada di dalam masjid juga ikut selamat. Masjid ini berada di Kota Banda Aceh.
  • Gunongan

Gunongan di Aceh (tripadvisor)
Gunongan di Aceh (tripadvisor)
Gunongan dibangun pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda. Gunongan ini dibuat untuk membuktikan cintanya Sultan Iskandar Muda terhadap Putroe Phaang (Putri dari Pahang). 
  • Masjid Tua Indrapuri

Masjid Tua Indrapuri di Aceh (triptrus.com)
Masjid Tua Indrapuri di Aceh (triptrus.com)
 Awalnya masjid ini adalah Candi dari peninggalan Kerajaan Hindu, lalu pada saat pemerintahan Sultan Iskandar Muda Candi tersebut dijadikan masjid. 

Peninggalan-peninggalan kesultanan Aceh masih banyak lagi, bukan hanya 3 tempat ini.

REFRENSI:

https://kumparan.com/potongan-nostalgia/kesultanan-aceh-darussalam-penguasa-baru-pesisir-sumatera 

https://www.romadecade.org/kerajaan-islam-aceh/#! 

Hapsari Ratna dan M.Adil.2017.Sejarah Untuk SMA/MA Kelas XI. Kelompok Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial. Penerbit Erlangga. Kurikulum 2013 Revisi. Jl. H. Baping Raya No. 100 Cicaras, Jakarta 13740

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun