Mohon tunggu...
Maria Margaretha
Maria Margaretha Mohon Tunggu... Guru - Guru SD. Blogger.

Teaching 1...2...3. Knowledge is a power. Long Life Learner

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Memulai Dari Kesadaran Diri, Suatu Inspirasi Kampung Berseri Sunter Jaya

30 Agustus 2023   18:53 Diperbarui: 30 Agustus 2023   19:36 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perkampungan Sunter Jaya adalah sebuah perkampungan yang padat penduduknya. Kebanyakan warga bekerja sebagai pedagang atau pekerja pabrik. Awalnya kampung ini kotor dan rawan banjir karena Sungai Sunter tersumbat sampah dan limbah. Warga juga tidak memiliki akses ke air bersih, sanitasi, dan layanan kesehatan, yang membuat mereka rentan terhadap penyakit dan infeksi. Ribuan rumah yang berdempetan di daerah tersebut pun tak memiliki tempat pembuangan sampah sendiri. Sempitnya lahan membuat warga kesulitan membuang sampah. Mereka pun mengonggok barang-barang bekas di pojok-pojok gang begitu saja dan untuk memusnahkan sampah itu, beberapa warga membakarnya.

Tahun 2008, seorang warga yang awalnya berprofesi sebagai guru berinisiatif membersihkan dan merawat Sungai Sunter dan sekitarnya, karena merasa prihatin dengan kondisi lingkungan yang kotor, tercemar, dan sering banjir. Kondisi tersebut tak lepas dari perilaku warga yang membuang sampah sembarangan. Sang guru, Sutarno, tergerak membuat suasana berbeda. Ia mencoba memilah dan mengelola sampah. Ia juga mengajak warga lain untuk memilah dan mengolah sampah organik dengan komposter, serta menanam pohon dan bunga di sepanjang sungai.

Tahun 2010 RW 01 Sunter Jaya mengikuti program Mandiri Kotaku Bersih Jakartaku (MKBJ) yang kemudian menjadi embrio kampung hijau. Prinsip bahwa penghijauan harus menjadi kebutuhan, akhirnya bukan sekadar saat mengikuti lomba.

Tahun 2013, Astra dengan konsep Kampung Berseri Astra menguatkan kampung Sunter Jaya dalam kepedulian lingkungan ini, walaupun lokasi kampung ini minim lahan Penghijauan dan pengelolaan sampah terus berlanjut dengan sinkronisasi pada program pemerintah juga.

Astra memberikan dukungan dalam bentuk pendampingan dan edukasi, antara lain pelatihan hidroponik, pengolahan sampah, dan sociopreneurship. Tidak hanya masyarakat yang dikembangkan, juga kader. Penguatan kader ini penting dalam menjadikan aktivitas di wilayah tersebut dapat bertahan bahkan berkembang.

Hal yang dapat dipelajari dari Kampung Berseri Astra Sunter Jaya,

1. Kesadaran. Tanpa kesadaran serta inisiatif untuk memulai maka tidak akan ada kampung bersih dan berseri seperti yang ditunjukkan, Upaya yang dimulai oleh Pak Guru Sutarno, diawali dengan kesadaran untuk menjadikan kampungnya lebih baik. Selain itu, dengan kerjasama dan semangat yang tinggi, kita bisa mengatasi tantangan dan menciptakan masa depan yang lebih baik untuk diri kita sendiri dan orang lain.

2. Keteladanan. Pak Guru Sutarno bukannya sekedar mengajak tetapi memberi contoh. Rumah Pak Guru Sutarno menjadi Rumah Belajar Astra yang didatangi pelajar SD, SMP, SMU, hingga mahasiswa dengan tujuan mempelajari komposter. Rumah tersebut menjadi semacam laboratorium.

3. Pantang menyerah. Usaha menjadikan kampung Sunter Jaya menjadi Kampung yang berseri dan berdaya masyarakatnya bukanlah usaha semalam atau seminggu atau sebulan. Usaha tersebut perlu waktu dan berkelanjutan selama bertahun-tahun. Tidak mudah untuk memulai kebiasaan baru yang baik. Namun demikian, saat ini ketika  kesadaran akan pentingnya lingkungan hidup sudah muncul, maka masyarakat mulai sejahtera. Dengan lingkungan yang bersih dan hijau, kampung ini sudah tak lagi kebanjiran. Warganya menabung sampah, mengumpulkan daging saat lebaran. 

Kini, Kampung Berseri Astra Sunter Jaya adalah sebuah kampung yang berkembang pesat yang menarik pengunjung dari dekat maupun jauh, karena kampung yang padat, tak mesti kumuh kan?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun