Mohon tunggu...
Maria Margaretha
Maria Margaretha Mohon Tunggu... Guru - Guru SD. Blogger.

Teaching 1...2...3. Knowledge is a power. Long Life Learner

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kursor Kompasiana, Halal Bihalal Komunitas dan Kompasianer

22 Juni 2022   11:26 Diperbarui: 22 Juni 2022   12:03 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah lebih dari 2 tahun kegiatan kompasianer dilakukan secara daring (dalam jaringan/online), Jumat 10 Juni 2022 lalu Kompasiana melaksanakan acara luring (luar jaringan/tatap muka/onsite) pertama dengan tema Eksplorasi Tanpa Batas, Kumpul bareng Komunitas dan Kompasianer Sore-sore di HA-KA Resto Function Hall Lantai 21 The H Tower, Kuningan Jakarta Selatan. 

Kegiatan ini diagendakan untuk Halal Bihalal Komunitas dan Kompasianer serta diskusi terkait program kompasiana. Kompasiana mengundang admin komunitas untuk hadir walau memang terbatas hanya untuk 30 orang peserta.  Undangan ini tiba pada saya yang kebetulan diminta mewakili, Komunitas Kompasianer Palembang, oleh Bikcik Tika, admin komunitas Kompasianers Palembang. Setelah mendaftar, saya mendapatkan konfirmasi kehadiran Rabu, 8 Juni 2022 melalui email. 

Acara tatap muka ini tentu perlu strategi untuk menghadirinya, karena dilakukan pada hari kerja walaupun bagi beberapa orang sudah lewat jam kerja. Apalagi di daerah Kuningan Jakarta Selatan yang super macet.

Sama seperti sekolah yang berlangsung hybrid/blended yang berlangsung campuran, tatap muka dan dalam jaringan, kegiatan KURSOR kali ini juga dapat diikuti secara dalam jaringan melalui saluran youtube Kompasiana.  

Kegiatan KURSOR ini secara tatap muka juga dihadiri kompasianers luar DKI, yaitu dari Purwakarta, begitu pula perwakilan berbagai komunitas, dari CLICK (Komunitas pencinta kereta), KOMIK (komunitas pecinta film), Ladiesiana (komunitas kompasianers perempuan), KOTEKA (komunitas kompasianers traveller) serta kompasianers senior yang sudah lama menulis di platform kompasiana seperti Opa Jappy.  

Kegiatan Kursor ini, diawali dengan perkenalan peserta, dan waktu bergabung di Kompasiana, yang membuat gelak tawa, karena beberapa peserta menceritakan pengalaman akun terkunci di kompasiana sebab berbagai hal, mulai dari plagiasi hingga konten. Keseruan sesi perkenalan ini juga bisa dilihat di saluran youtube yang saya sebutkan di atas (masih bisa ditonton ya).  

Setelah sesi perkenalan, Mbak Widha Karina, sebagai Head Content Kompasiana berkisah dan menceritakan tentang perjalanan konten kompasiana selama pandemi COVID-19 yang disebut dengan perkembangan dunia baru (New World) dalam hal teknologi dan digitalisasi seperti Cryptocurrency, NFT dan Metaverse. 

Mbak Widha juga menceritakan sekilas tentang KLASMITING, kanal baru di KOMPASIANA, yang menjawab kebutuhan 'Wadah Digital' untuk membantu Dosen, Guru, Siswa/Pelajar saat KBM masa Pandemi Covid-19, Sejumlah guru dan dosen juga menitipkan' bahan ajar di Kompasina dan sangat banyak peserta didik dari berbagai jenjang pendidikan mempelajarinya. Siswa dan mahasiswa juga menulis konten di KOMPASIANA untuk pengumpulan tugasnya.  

Tak dipungkiri, bahwa konten tugas ini kadang kala menyita layar KOMPASIANA menjadi latar belakang kanal KLASMITING. Walaupun tetap saja, harus memenuhi syarat dan ketentuan tayang konten KOMPASIANA yang tidak lebih dari 25 % konten yang dipinjam dari sumber lain (copas).  

Sesi perkenalan, foto: Maria Margaretha
Sesi perkenalan, foto: Maria Margaretha
Foto: Maria Margaretha
Foto: Maria Margaretha
Pemaparan Mbak Widha. Photo: Maria Margaretha
Pemaparan Mbak Widha. Photo: Maria Margaretha
Ringkasnya Mbak Widha juga membagikan bahwa keberadaan kanal KLASMITING ini dapat menjadi tempat bagi para pelajar dan mahasiswa, bahkan termasuk pelajar SD untuk menyalurkan hobi menulis mereka sehingga menjadi awal untuk masuk ke literasi digital sehingga kemampuan menulis mereka bisa dipupuk sampai mereka dewasa.  

Kehadiran Kevin Anandhika Legionardo, yang biasa dipanggil Mas Kevin sebagai Community Lead KOMPASIANA, memang mudah dikenali dari postur tingginya, menjadi pembicara terkait program komunitas KOMPASIANA yaitu Community Group Channel. Mas Kevin mengharapkan masukan dari komunitas yang sudah ada di KOMPASIANA untuk meningkatkan pengembangan community group di Kompasiana.  

Mas Kevin menceritakan kendala, keluhan serta bagaimana komunitas terbentuk di KOMPASIANA. Dalam usaha untuk memperoleh masukan dan tanggapan tentang rencana pengembangan komunitas yang ada di Kompasiana dan pengelolaannya supaya bisa lebih baik lagi Mas Kevin meminta Kompasianer dan perwakilan Komunitas Kompasiana untuk dapat berpartisipasi dengan mengisi form. 

Perlu diketahui bahwa sejak 2015, ada 50 an komunitas di KOMPASIANA, baik komunitas regional seperti komunitas BOLANG, KOMPAL, Semarkutiga, KOMPOSONO, K-JoG maupun komunitas minat seperti CLICK, KOMIK, Inspirasiana, KPK, Fiksiana, KOTEKA, dan lain-lainnya.  

Suasana kursor menjadi meriah saat Mas Nurulloh, yang kerennya disebut Nurul Uyuy, sebagai COO KOMPASIANA yang seharusnya menjadi pembicara pertama jadi tergeser, karena katanya Mas Hafiz sang MC lupa. Mas Nurulloh selain menegaskan paparan Mbak WIdha dan Mas Kevin, juga memperkenalkan kru KOMPASIANA yang hadir dalam KURSOR sore itu. Mas Nurulloh yang hadir dengan rambut diikat sempat juga menyampaikan harapannya agar konten yang ada di KOMPASIANA membawa dampak baik bagi user baik secara keekonomian maupun secara literasi. Part mas Nurul ini cuma 1 menit sepertinya, karena singkatnya.

Sebagai pembicara keempat, Mas Hilman Taufany dari Kompas Gramedia membagikan tentang NFT (Narasi Fakta Terkurasi) Harian KOMPAS yaitu menghadirkan produk seperti kliping yang dilandasi semangat apresiasi untuk jurnalisme berkualitas. Proyek ini akan merilis berbagai arsip karya jurnalistik Harian Kompas yang memiliki signifikansi dan kedalaman narasi. Produk ini adalah produk berbayar dengan tema terbatas.  

28 Juni 2022 nanti akan menjadi rilis perdana NFT harian KOMPAS dengan tema Indonesia dalam 57 peristiwa.  Berbagai peristiwa sepanjang 1965 hingga 2022 dikemas dan disajikan sebagai koleksi yang dapat dipilih untuk dikoleksi.

Penghujung acara kursor, Kompasianer diberikan kesempatan untuk bertanya dan mengajukan saran serta harapan singkat pada kru Kompasiana dan Kompas Gramedia yang telah memaparkan program dan rencananya. Tentunya, bagian ini juga menjadi meriah karena keceriaan Kompasianer penanya maupun jawaban Mas Hilman, Mbak WIdha, dan Mas Kevin.  

Bagian paling seru dari kegiatan tatap muka, pastinya adalah tegur sapa setelah bincang bincang. Rame saling menyapa, berkenalan, dan melepas kangen. Seru, karena ditemani makan sore yang tersaji. Pengunci keseruan tentunya merchandise KOMPASIANA yang diberikan pada setiap kompasianer yang hadir. Hore,... Kaos Kompasiana dengan warna hitam keren dibawa pulang dengan bahagia.  

Hmmmm... yang hilang dari KURSOR adalah hiburannya. Biasanya, ada band atau stand up comedy yang diundang memeriahkan acara. Tapi, whatever Terimakasih KOMPASIANA, buat acara kali ini.  

Sebagai penutup, saya berharap sebagai kompasianers, KOMPASIANA dapat menjadi platform menulis yang makin bermanfaat, baik secara keekonomian, maupun secara konten.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun