Mohon tunggu...
Maria Margaretha
Maria Margaretha Mohon Tunggu... Guru - Guru SD. Blogger.

Teaching 1...2...3. Knowledge is a power. Long Life Learner

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Bukan Maskernya yang Diturunin, Volume Suara Dilatih

9 September 2020   12:33 Diperbarui: 9 September 2020   13:34 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Minggu 30 Agustus 2020, saya mengikuti kampanye disiplin pakai masker di Gelora Bung Karno, yang diselenggarakan kementrian kesehatan bekerja sama dengan Kemenko perekonomian. Pagi itu, saya melihat banyak relawan membagikan masker kain pada orang orang yang berolahraga di kawasan Gelora Bung Karno dengan selebaran edukasi penggunaan masker kain. 

Kampanye disiplin pakai masker ini dilakukan mulai 10 Agustus - 6 September 2020. Dalam kampanye ini dibagikan 1 juta masker, terutama di daerah zona merah berdasarkan data yang dimiliki kementerian kesehatan. 

Selain kampanye disiplin pakai masker ini, pada tanggal 7 September-6 Oktober 2020 akan dilaksanakan juga kampanye cuci tangan pakai sabun dan dilanjutkan 7 Oktober-6 November 2020 dengan kampanye jaga jarak. 

Dalam acara yang dihadiri oleh sekjen kementerian kesehatan, Menteri Koordinator perekonomian, Menteri Olahraga, dijelaskan hubungan erat antara perilaku hidup bersih dan sehat masyarakat yang membantu pencegahan penularan Covid 19 dengan bangkitnya ekonomi. 

Setelah acara, blogger diberi kesempatan untuk berbincang dengan sejumlah narasumber salah satunya adalah dr. Reisa Broto Asmoro, yang mewakili tim gugus tugas penangan Covid 19. 

Selain menjelaskan pentingnya menggunakan masker saat beraktivitas di masa adaptasi kebiasaan baru, yang tentunya banyak orang sudah tahu, terjadi tanya jawab yang mengedukasi. Contohnya: Bagaimana sikap kita jika sedang rapat, yang presentasi melepas masker karena merasa suara tidak jelas? 

Dr. Reisa dengan tegas mengatakan bahwa, bukan masker yang diturunkan, atau dilepas saat rapat/presentasi, tetapi, pembicara perlu berlatih meningkatkan volume suara agar tetap terdengar jelas, masker harus tetap digunakan. Justru saat berbicara, droplet berhamburan, bagaimana kok malah melepas masker?

Volume suara bisa dilatih dan dibiasakan berbicara dengan artikulasi yang baik, sebagai bagian dari kecakapan berbicara di depan umum. 

Hal lain lagi yang diedukasi adalah perihal penggunaan masker kain yang benar. Yang harus menggunakan masker adalah wajah, bukan dagu. Menurunkan masker ke area dagu tidak baik. Masker kain yang masih akan dipakai lagi sebaiknya disiapkan tempat/plastik khusus terpisah dari masker kain yang sudah kotor. 

Sebagai warga masyarakat, tak dapat dipungkiri bahwa kebanyakan orang sudah tahu menggunakan masker mengurangi risiko penularan Covid 19, tetapi, tahu saja. Belum sampai pada kesadaran dan kebiasaan. Maka, jika memang kita peduli, haruslah kita mengingatkan dan mengingat untuk menggunakan masker saat bersama orang lain siapapun orang itu. 

Melonjaknya kasus Covid 19 yang disebut klaster keluarga, merupakan bukti bahwa tidak peduli siapa, yang terbaik adalah mencegah. Disiplin pakai masker menjadi suatu hal yang mencegah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun