Dimas Anggara dalam film Dancing In The Rain mendapatkan penghargaan Pemeran utama pria terpuji. Dimas terlihat senang dan dalam wawancara doorstop dengan sejumlah media menyebutkan bahwa sebenarnya tidak mengira mendapat penghargaan tersebut. Saya sempat menonton film ini berdua dengan teman saya dan kami menikmati akting Dimas tersebut. Karena memang film lainnya tidak saya tonton, maka buat saya jelas akting Dimas layak untuk penghargaan ini.Â
Luna Maya mendapatkan penghargaan Pemeran wanita terpuji melalui film Suzanna. Sebagai penikmat film bukan horor, saya tidak tahu apakah memang akting Luna itu baik.Â
Untuk penutup adalah penghargaan film bioskop terpuji yang diberikan pada film Dua Garis Biru. Tak terduga sih, karena saya lebih menjagokan film Ambu.Â
Selain penghargaan terhadap film bioskop, festival film Bandung juga memberikan penghargaan pada film televisi maupun film serial televisi. Tidak hanya itu, ada juga penghargaan untuk film impor terpuji, yang memang tidak diberikan piala, tetapi tertulis dalam buku acara.Â
Masukan saya kalau berkenan pada penyelenggara acara:
1. Sebaiknya acara ini diselenggarakan siang hari seperti 2018 dan 2017. Penyelenggaraan acara di malam hari membuat undangan kurang fokus.Â
2. lokasi acara walaupun tertutup sebaiknya tetap menyediakan ruang bagi peserta berdekatan dengan para nomine. Tahun ini posisi tempat duduk kurang strategis, kesulitan mendapat gambar gambar. Tidak seperti saat acara di gedung sate yang lalu. Jadi kurang gregetnya.Â
Namun demikian, senang sekali masih bisa menikmati acara apresiasi film karya anak bangsa. Bagaimanapun patut dikagumi bahwa Festival Film Bandung bisa konsisten sampai 32 tahun.Â
Selamat dan semangat ya.Â
Majulah perfilman negeri ini.Â