Awal awal saya menonton film Indonesia juga saya tidak begitu peduli. Tetapi saat ini saya semakin menyadari bahwa film adalah salah satu media yang sangat mempengaruhi anak anak khususnya. Film adalah media paket lengkap. Audio dapat, visual dapat. Pada akhirnya memicu kinestetik juga kalau musik di filmnya bagus.
Siswa saya pernah mengumpat jangkrik berkali kali hanya karena menonton film Jangkrik Boss. Sedih dong sebagai guru. Ini kan karena orang tua tidak memperhatikan rating sebuah film dan melihat bahwa film komedi akan aman. Film anak akan aman.
Kiblat anak anak saya kebanyakan film anak mancanegara yang kadang pada pendapat saya kurang sesuai dengan budaya Indonesia. Maka saya sangat mengapresiasi pegiat perfilman yang sedia memproduksi film film Indonesia. Lebih spesifik lagi film anak.Â
Selain itu kebiasaan saya setiap nonton adalah menemukan kesesuaian rating usia dengan film. Film Lima misalnya sebenarnya menarik jika bisa disesuaikan tokohnya sehingga penuturannya bisa sesuai ditonton anak anak dan jadi media belajar PPKN yang mendarat. Film 12 Menit Untuk Selamanya yang saya tonton pertama bersama di Kompasiana juga merupakan film bagus yang mendidik, mengenai kerja keras. Pengamalan Pancasila juga kan?Â
Jadi, kapan film Indonesia jadi tuan di negeri sendiri? Ayo kita upayakan.Â
Semangat. Nonton, Nulis dan majukan geliat perfilman nasional.1
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H