Menurut WHO usia wajar meninggal adalah 70 th. Di bawah itu berarti kematian prematur. Kematian prematur ini banyak penyebabnya. Penyebab yang tertinggi adalah penyakit tidak menular (PTM).
Teman teman, sadarkah kitajika saat ini terjadi transisi epidemologi, dimana trend penyakit tidak menular (PTM) Â menjadi semakin meningkat. Hal tersebut disebabkan oleh pola hidup yang tidak sehat.
Di masa lalu untuk mencapai suatu tempat, kita perlu berjalan tetapi sekarang kita cukup order ojek online atau taxi online kita bisa mencapai tujuan kita. Ini membuat kita jadi kurang gerak dan memicu risiko penyakit seperti Jantung, Kanker dan Diabetes.
PTM sangat berkaitan dengan gizi seseorang. Kelebihan berat badan dan lingkar perut akibat penimbunan lemak bisa menyebabkan obesitas. Sel lemak yang membesar menghasilkan mediator inflamasi (sitokin) resitensi insulin. Nah, hal tersebut bisa menyebabkan Diabetes Melitus.
80% penyakit tidak menular bisa disembuhkan secara dini, asalkan kita menerapkan pola hidup sehat sehari-hari. Kualitas hidup harus ditingkatkan agar hidup dalam usia panjang, sehat & bahagia.
Biaya kesehatan untuk menangani pasien akibat penyakit tidak menular semakin tinggi setiap tahun. Fakta ini menunjukkan masalah besar yg harus diselesaikan.
Dari tahun 2016 - 2018, terdapat peningkatan biaya pelayanan katastropik dalam Jaminan Kesehatan Nasional atau BPJS Kesehatan. Padahal penyakit katastropik bisa kita cegah dengan menguatkan upaya promotif dan preventif.
Dari hasil Riskesdas 2018 menunjukkan prevalensi penyakit tidak menular meningkat, seperti kanker, stroke, penyakit ginjal kronis, diabetes melitus, dan hipertensi.
Kementerian kesehatan, melalui direktorat pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular melakukan promosi gerakan masyarakat hidup sehat atau GERMAS. Gerakan Masyarakat Hidup Sehat yaitu olahraga rutin, makan buah dan sayur serta cek kesehatan secara berkala.
1. Monitor konsumsi produksi tembakau dan pencegahannya
2. Perlindungan dari paparan asap orang lain
3. Optimalkan dukungan layanan berhenti merokok
4. Waspadakan masyarakat bahaya konsumsi tembakau
5. Eliminasi iklan produk tembakau
6. Raih kenaikan harga rokok melalui peningkatan cukai. Tujuannya, susah dibeli, berhenti merokok
Beberapa perokok yang saya kenal pernah mengatakan bahwa cukai rokok ini besar menyumbang pajak yang besar. Ternyata tidak demikian. Pendapatan pajak dari cukai rokok lebih kecil dari pengeluaran JKN untuk pembiayaan pengobatan pasien perokok aktif dan pasif. Tekor dong negara?