[caption caption="cover belakang novel"]
[/caption][caption caption="cover buku keren"][/caption]
Liburan paling asyik itu liburan ditemani buku. Sebagai penggemar buku, mendapatkan buku ringan tapi mengisi otak itu sangat menyenangkan.
Pekan lalu, seorang sahabat mengizinkan saya meminjam buku dari perpustakaan pribadinya. Bukunya keren sekali. Buku ini ditulis karena penulisnya pernah bersentuhan dengan bayi bayi yang dibuang. Ih serem ya?
Kisah ini diawali dengan latar belakang apartemen seorang remaja 15 tahun yang sedang tidak masuk sekolah karena sakit. Seputar apartemennya beberapa petugas polisi mencari pembuang bayi di tempat sampah. Kedengaran familiar?
Tapi setting cerita ini bukan di Indonesia kok. Di Amerika. Jadi petugas ini bertemu ibu remaja ini yang masih muda dan sebenarnya mencoba merayu si petugas. Petugas itu menerobos masuk apartemen dan menmukan si Remaja nyaris mati, karena rupanya ia baru melahirkan dan bahkan ari ari si bayi masih dalam tubuhnya.
Remaja berprestasi ini, pindah dari hidup remaja berprestasi jadi kriminalis. Ia masuk RS dan kemudian menuju ke penjara remaja.
Dalam kesunyian penolakan remaja ini bicara toh akhirnya pengacaranya berhasil memperoleh pengakuan sepotong sepotong dan informasi lengkap diperoleh dari psikiater penjara remaja itu.
Remaja ini menolak mengakui dirinya gagal menjaga kesuciannya dan ia menganggap dirinya tetap belum pernah berhubungan seks, walau ia tidak sengaja terseret dalam hubungan percintaan yang berujung sekali hubungan seks, yang berakhir kehamilan dan lahirnya bayi yg dibuang itu.Â
Potongan potongan informasi ini akhirnya dapat terhubung dengan lengkap, dan membantu remaja ini dipertahankan di lembaga pembinaan anak remaja. Tentu menyedihkan jika remaja 15 tahun harus berada di penjara dewasa, karena krisis berat yang dihadapinya.
Pengungkapan penuh, akhirnya menolong remaja ini menyadari perbuatannya dan melepaskan diri dari pengingkaran.Â
Baru ingat, tokoh utama novel ini bernama Devon Sky Davenport. Sky, adalah awal ia membuka diri. Ia menceritakan kebencian pada nama Sky. Ia menceritakan ibunya yang mengabaikannya semasa kecil dan terus berkencan dengan banyak pria pecundang.
Kita bisa menyebutkan sungguh menyedihkan mekanisme pertahanan diri yang sedemikian rupa. Namun, dari novel ini sungguh bisa dipelajari bagaimana mekanisme pertahanan diri ini kadang membungkus kehidupan dan membuat seseorang punya nyali untuk bertanggung jawab saat ia selesai menyadari semuanya.Â
Novel ini diterbitkan oleh Gramedia sekitar 3 tahun yang lalu. Penulisnya menjelaskan pada halaman akhir buku bahwa Novel ini lahir karena pengalaman pribadinya disertai riset di beberapa pembinaan remaja yang melakukan kriminalitas.
Novel keren. Sangat keren dan menurut saya tidak membuang waktu membaca novel ini.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H