Saya pernah mengalami, kegiatan fieldtrip yang tidak sesuai rencana. Pada jadwal diberitahukan bahwa siswa akan pulang pukul 4 sore. Ternyata, karena kemacetan akhirnya mencapai sekolah jam 8.00 malam. Dalam kejadian semacam ini, diperlukan kekuatan relasi guru dan orang tua murid. Jangan sampai orang tua meledak emosi karena terlambat pulang.Â
Keselamatan anak perlu menjadi perhatian utama dalam pelaksanaan fieldtrip. Ketersediaan P3K adalah keharusan. Tentunya harus dipikirkan keberadaan guru pendamping yang sigap dan peduli anak.Â
Guru adalah faktor penting keberhasilan fieldtrip. Karena itu guru sebaiknya tidak menjadi seksi dokumentasi dalam fieldtrip. Guru wajib fokus pada siswanya selama acara. Dokumentasi bisa dilakukan oleh staf administrasi atau tuan rumah. Bisa juga guru yang menangani dokumentasi dibebaskan dari pendampingan anak.Â
Hayo, siapa yang sudah pernah mengorganisir fieldtrip di sini? Adalagi ngga ya?Â
Menurut saya, sebaik-baiknya perencanaan pasti ada melesetnya. Jadi, kalau ketemu ada melenceng melencengnya tetap sabar dan semangat ya...
Salam hangat dari saya
Â
Maria Margaretha
Â
Â