Bahagia? Saya belum menikah. Belum punya pasangan. Hanya tambah umur.
Bahagia saya itu sederhana sekali. Hari Senin, murid saya yang suka berbicara (cerdas bahasa nih anaknya) bertanya, "Ms. mau dikasih kado apa ulang tahun?"
Wah. Mau ngasih kado aja nanya dulu. Tapi, saya pikir, justru memang baiknya begitu. Bertanya supaya kadonya bermanfaat kan? Anti mainstream, waktu sahabat saya nanya mau kado apa beberapa tahun lalu saya bingung ngga punya jawaban. Tahun ini sebelum ditanya saya minta, sikat gigi selusin. Hahahaha. Dan dikasih. Keren kan?
Berhubung tahun lalu hadiah ulang tahun saya adalah pengumuman menang lomba menulisnya kementrian pariwisata, permainan tradisional, maka tahun ini saya ingin sekali menang lomba apa kek. Senangnya itu disimpan berhari-hari. Amat sangat senang sekali.
Rasa amat senang sekali ini yang saya pikir, sesuatu sekali. Tentunya ingin tahu toh apa yang saya inginkan? Ngga pengen tahu juga ngga papa. Saya cerita aja. "Miss mau rambut kamu dikepang dua."
Hahahahahaha. Murid saya itu rambutnya banyak yang panjang-panjang dan kadang saya suka sebel sih lihat pada berantakan. Kalau dikepang dua kan lucu dan sebetulnya, jadul. Kayak jaman saya sekolah.
Coba tebak? Nah... iya kemaren murid2 saya yang rambutnya panjang pada berkepang dua... hahahahahaha..... saya tertawa dan tersenyum sepanjang hari karena senang.
Apa benar-benar senang hanya melihat murid-murid berkepang dua? Serius, saya senang.
[caption id="attachment_319539" align="aligncenter" width="448" caption="Lihat,... pada berkepang kan? gurunya juga berkepang lho... (doc:Maria)"][/caption]
[caption id="attachment_319540" align="aligncenter" width="448" caption="anak kelas sebelahpun ikut berkepang, rupanya mendengar juga. hahahaha. (doc:Maria)"]
[caption id="attachment_319542" align="aligncenter" width="448" caption="Puding ulang tahun dari oma anak kelas sebelah yang buka kantin di sekolah. (doc:Maria)"]