[caption id="attachment_360644" align="aligncenter" width="630" caption="Kompasiana Nangkring bersama Paula Meliana (Kompasiana)"][/caption]
Saya tak suka bermake up. Jelas, bermake-up bukanlah pelajaran yang saya kejar. Namun bagaimanapun, mungkin suatu hari bermake-up akan jadi kebutuhan. Itu sebabnya saya mengikuti acara Nangkring Bareng Paula Meliana, Jumat, 19 September 2014, di Lt 6 gedung Kompas Gramedia Palmerah Barat.
Kompasiana Nangkring kali ini beda dari biasanya. Seorang Beauty Expert, Paula Meliana dari Eva Bun Academy (Sekolah Kecantikan) telah berbagi pengalaman juga keterampilan merias wajah kepada para Kompasianer perempuan.
Ya, khusus untuk Kompasianer perempuan, Paula Meliana mengajak bukan sekadar praktik merias wajah, bukan hanya mempercantik diri dengan kuas dan kosmetik, tetapi Nangkring yang satu ini mengajak perempuan untuk menggali potensinya karena, kata Paula Meliana keterampilan merias wajah, perlu dimiliki perempuan bukan sekadar untuk mempercantik diri atau menarik perhatian lawan jenis melainkan untuk bekal hidup mandiri.
Merias wajah, mengaplikasikan alat make up dengan tepat, menyapu kuas pada bagian tertentu dari wajah untuk mendapatkan tampilan lebih maksimal, bukan semata urusan perempuan dandan. Kecantikan semestinya membawa keseimbangan bagi perempuan, menjadi cantik seutuhnya, yakni penampilan yang terjaga keindahannya dengan tepat, juga menjadi perempuan berdaya untuk dirinya sendiri dan mandiri dengan keterampilan sederhana, merias wajah. Kegiatan ini bukan hanya bisa menambah ilmu, tetapi juga bersilaturahim dengan Kompasianer lainnya yang memiliki ketertarikan sama, dunia kecantikan.
Apakah Paula Meliana, memang bercita-cita menjadi ahli kecantikan? Ternyata ia tidak ingin menjadi ahli kecantikan. Tadinya ia mau jadi arsitek. Memang awalnya terpaksa, apalagi karena melihat orang tua yang menjadi ahli kecantikan yang sangat sibuk. Tetapi, berjalannya waktu Paula menemukan bahwa menjadi ahli kecantikan itu menyenangkan, dan apa pun yang dipelajari dapat dilakukan untuk memberikan kepuasan batin.
Menjawab pertanyaan Mercy, bagaimana menyamarkan kekurangan supaya kelihatan cantik. Kata Paula, Kekurangan? Kata siapa? Cantik itu seperti apa itu adalah pemikiran kita. Jika berdasarkan usia, maka lebih diarahkan pada perawatan kulitnya.
Pertanyaan Rika, mengenai berbagai produk kecantikan, cara menggunakan alat-alat kecantikan. Dijawab mbak Paula dengan penjelasan yang memuaskan. Beliau tidak menyarankan merek tertentu, namun memberikan kompasianer penjelasan bahwa produk kecantikan itu tergantung pada kulit seseorang. Kecantikan utamanya berawal dari kesehatan. Mbak Paula menekankan faktor kecocokan kulit dengan produk maupun warna, untuk efek pada make up.
Perawatan lebih penting dari make up-nya. Berikut adalah urutan melakukan make-up,
1. Pembersihan (Cleanser)
2. Toner
3. Pelembab, (moisturizer) yang mengandung SPF dan atau babycream.
4. Foundation
Keempat hal ini merupakan urutan primer dalam melaksanakan make-up. Berikutnya barulah,
5. bedak, baik padat maupun powder. Bedak powder dipakai untuk membuat lebih tahan lama, biasanya.
6. Alis/Brows
7. Eyeshadow/Eyeliner
8.Mascara
9. Blush on
10. Lipstik.
Menariknya, mbak Paula menekankan bahwa setiap perempuan itu cantik. Ia mengulang pernyataan ini berkali-kali. Sejak memulai presentasinya, mbak Paula bahkan menegaskan bahwa tagline-nya adalah, I'm beautiful. Ia tak segan menegaskan pada kompasianers yang menjadi modelnya bahwa setiap wanita cantik.
Kecantikan tergantung dari pola hidup, misalnya makanan, kecukupan istirahat, rokok dan sebagainya. Kecantikan tergantung pada kesehatan. Dalam bingkisan yang diberikan pada perempuan kompasianers, mbak Paula memberikan tips-tips perawatan kulit.
Acara ini berlangsung ramai dan ceria sekali,... khas para wanita saat ngumpul. Asyik.
[caption id="attachment_324876" align="aligncenter" width="448" caption="Segar dan nyummy, camilan pengantar acara"]
[caption id="attachment_324877" align="aligncenter" width="336" caption="Peralatan make-up"]
[caption id="attachment_324878" align="aligncenter" width="448" caption="Kapan mulainya? wkwkwkwk.... Kompasianer menanti-nanti"]
[caption id="attachment_324879" align="aligncenter" width="300" caption="Akhirnya mulai juga."]
[caption id="attachment_324880" align="aligncenter" width="300" caption="Perhatian terpusat, pada pembawa acara mbak Wawa, dan narasumber, Mbak Paula"]
[caption id="attachment_324882" align="aligncenter" width="300" caption="Lho kok ada cowok? Oh mewakili Kang Pepih dan Om Isjet toh.... Kirain udah jadi mbak Nurul."]
[caption id="attachment_324883" align="aligncenter" width="330" caption="Hore,... saya dapat hadiah buku. Pertamax-nya dapat buku. Asyik."]
[caption id="attachment_324885" align="aligncenter" width="448" caption="Lho, Ini kan Om Isjet? Om,... udah jadi Oma? hahahahaha."]
[caption id="attachment_324886" align="aligncenter" width="336" caption="Paula Meliana, Narasumber, Putri tunggal Ibu Eva Bun, praktisi kecantikan."]
[caption id="attachment_324887" align="aligncenter" width="448" caption="Tekun sekali para perempuan kompasianers menyimak penjelasan mbak Paula."]
[caption id="attachment_324889" align="aligncenter" width="448" caption="Wajahku cocoknya pakai warna apa ya? (yang mikir seriius bingits)"]
[caption id="attachment_324890" align="aligncenter" width="336" caption="Model pertama, ibu Elisa Koorag"]
[caption id="attachment_324892" align="aligncenter" width="336" caption="menjelaskan sambil merias"]
[caption id="attachment_324893" align="aligncenter" width="560" caption="Jadi, menggambar alis itu perlu memperkuat kesan dari alis, tanpa menghilangkan aslinya."]
[caption id="attachment_324894" align="aligncenter" width="500" caption="Sudah jadi. Ya ampun bu, kok ngga senyum sih. Make-upnya ngga menor lho. Saya suka bingits."]
[caption id="attachment_324896" align="aligncenter" width="300" caption="Model kedua, ngga sabar, bu Mercy"]
[caption id="attachment_324897" align="aligncenter" width="300" caption="Praktek, memake-up mbak Nana."]
[caption id="attachment_324899" align="aligncenter" width="300" caption="Aku bisa kok mencoba sendiri.... beberapa kompasianers mencoba mengerjakan make-up sendiri."]
[caption id="attachment_324901" align="aligncenter" width="560" caption="Serunya mencoba bermake-up"]
[caption id="attachment_324902" align="aligncenter" width="300" caption="Make-up sendiri"]
[caption id="attachment_324903" align="aligncenter" width="300" caption="Dicoba hayu... semangatnya kompasianer mencoba."]
[caption id="attachment_324905" align="aligncenter" width="300" caption="Hasil perjuangan make up sendiri"]
[caption id="attachment_324906" align="aligncenter" width="300" caption="Mbak Paula dan para model"]
[caption id="attachment_324907" align="aligncenter" width="300" caption="mbak Paula menjelaskan berbagai jenis kuas, untuk make up"]
[caption id="attachment_324908" align="aligncenter" width="300" caption="Dik, mau ngga saya buat praktek? Mami Ai bertanya pada anaknya bu Mercy."]
[caption id="attachment_324909" align="aligncenter" width="300" caption="Ini hadiah blog reportasenya,... hayo siapa pengen?"]
[caption id="attachment_324910" align="aligncenter" width="300" caption="kotak make up sang maestro..."]
[caption id="attachment_324911" align="aligncenter" width="300" caption="wah mbak Nisa belum selesai juga...."]
[caption id="attachment_324917" align="aligncenter" width="300" caption="Foto bareng habis menjadi cantik.... "]
Selesai sudah acara nangkring bareng Paula Meliana, Jumat sore jam 17.40, serunya para perempuan berkumpul bikin lupa waktu deh. Senang bisa kumpul-kumpul. Salam cantik dan tetap mengedukasi.
Maria Margaretha
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H