Salah siapa si Habibi tak punya buku acuan?
Apakah benar gurunya Habibi belum ditatar kurikulum 2013?
Apakah di sekolah Habibi menggunakan kurikulum 2013?
Apakah guru Habibi teksbook oriented?
Penjelasan calon doktor fisika di kompasiana hanya tepat dijelaskan bagi orang dewasa. Mungkin mas Erfas puas banyak pendukungnya, jadi popular, dan dianggap cerdas dan kritis. Apakah cerdas dan kritis itu seperti itu?
Saya mengajar privat, kadang kala juga sesak nafas kalau murid les saya PRnya disalahkan semua seperti adik mas Erfas, tapi, kembali pada tujuannya, apakah nilai saja, ataukah ada hal yang terlewatkan buat murid saya. Kadang juga ada missing link. Seperti, di sekolah diterangkan, tetapi dengan bermain, dan tidak diberikan paper work/kertas tugas. Wajar si adik merasa belum dijelaskan. Dia merasanya main kok. Nah kan? Bagaimana itu? Bisa jadi juga. Sebab itu penting bahwa saat bermain dalam menjelaskan konsep, diingat untuk memberikan latihan tertulis dan dijelaskan kembali.
Anak kan nangkapnya main doang. Mana mikir bahwa mainnya itu ada tujuan belajar?
Sebab itu, waktu mengajar kelas 2 SD, saya jarang duduk kalau sudah memberikan latihan. Keliling, memastikan memang bermainnya punya makna belajar buat si anak.
Kalau tidak? main ya main. Ujung-ujungnya, merasa tidak diterangkan, tidak mengerti, abang turun tangan dijawabkan, salah semua masuk sosmed, gurunya juga jadi kesal pastinya.
Menyalahkan yang satu dan membenarkan yang lain bukan pilihan buat saya. Menarik hikmah dan mencari solusi, baru layak dibagikan. Temukan missing link-nya dan perbaiki. Itu adalah yang patut.