Mohon tunggu...
Eka Ayu Prihartini
Eka Ayu Prihartini Mohon Tunggu... Lainnya - Hai, perkenalkan saya Eka. Selamat datang di Blog saya dan selamat menikmati tulisan yang saya buat.

Masih pemula dalam blog, mari berikan saran dan kritik yang membangun. Salam Kenal dan Salam Literasi

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Arah Perekonomian Indonesia, dan Respon BI di Tengah Pandemi Covid-19 yang Tidak Kunjung Usai

1 April 2020   19:51 Diperbarui: 1 April 2020   20:16 563
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Tidak dapat dibayangkan apabila wabah virus corona atau Covid-19 tidak kunjung usai juga atau terjadi dalam jangka panjang, betapa akan kacaunya perekonomian Indonesia maupun perekonomian global.

Dan skenario terburuknya arah pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa bergerak terus menurun bahkan sampai ke angka minus. Sehingga pemerintah harus mampu mencari solusi yang dapat menyeimbangkan dampak yang dihasilkan dari wabah virus corona dan kebijakan yang diputuskan dalam memitimigasinya seperti social distancing dan karantina wilayah terhadap perekonomian. 

Dan tentunya, kebijakan yang diputuskan perlu ada kerjasama dari masyarakat untuk saling bahu membahu dalam upaya mitigasi penyebaran virus corona atau Covid-19.

Jadi tidak mengherankan apabila kurs (nilai mata uang) rupiah sebagai salah satu aspek penting yang turut berpengaruh dalam perekonomian terutama bagi para pelaku ekonomi yang aktif di bidang perdagangan lingkup internasional bergerak kian melemah. 

Selain itu, kurs rupiah menjadi sangat penting karena apabila dikaitkan dengan utang piutang secara global maka negara kita akan merugi karena pembayarannya akan mengikuti nilai kurs rupiah terhadap dollar pada saat ini. Dan tidak menampik pula kian melemahnya kurs (nilai mata uang) rupiah telah menimbulkan kepanikan dalam pasar keuangan global.  

Merespon kondisi tersebut, bank sentral yaitu Bank Indonesia selaku lembaga negara yang memiliki wewenang tanggung jawab terkait stabilisasi moneter, yang didalamnya termasuk stabilisasi kurs (nilai mata uang) rupiah maupun pasar keuangan berkoordinasi dan bekerjasama bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan lembaga-lembaga yang terkait seperti Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Perekonomian, dan LPS untuk berupaya menangani permasalahan tersebut. 

Kemudian Bank Indonesia membuat suatu kebijakan sebagai upaya menguatkan kurs (nilai mata uang) rupiah dalam kancah global dan menguatkan pasar keuangan, terutama agar kurs rupiah tidak kian melemah terhadap dollar yang terus diupayakan dengan menggenjot stimulus moneter dan stimulus fiskal.

Dari sisi stimulus atau kebijakan moneter, Bank Indonesia berupaya memperkuat kurs rupiah dan pasar keuangan dengan menurunkan suku bunga, melakukan injeksi likuiditas, dan mengurangi beban sektor ekonomi dan keuangan yang ditempuh dengan beberapa langkah. 

Sedangkan dari sisi kebijakan fiskal Bank Indonesia bersama lembaga-lemabaga terkait mengambil langkah guna memperkuat kurs rupiah dan pasar keuangan dengan meningkatkan anggaran kesehatan, merelaksasi pajak, dan bantuan sosial.

Kebijakan penurunan suku bunga BI-7DDR per Februari dan Maret yang masing-masing sebesar 25bps harapannya dapat menambah investor dan menarik debitur untuk melakukan kredit pada intermediasi keuangan guna ditengah wabah virus corona seperti ini aktivitas perekonomian tetap dapat berjalan baik dari sisi pelaku industri (Rumah Tangga Produsen) dan dari sisi konsumen sehingga nilai kurs rupiah dan pasar keuangan dapat menguat. 

Akan tetapi, ditengah lesunya perekonomian seperti ini akan memengaruhi keputusan seseorang dalam melakukan kredit yang lebih kearah ragu dengan segala konsekuensi ketika tidak mampu membayar kewajibannya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun