menjadi pengusaha yang sukses harus kita memperhatikan bagaimana cara untuk menggapai kesuksesan dari mulai hal-hal yang kecil,dalam mencapai kesuksesan ada pula melakukan kerjasama atau kongsi dengan beberapa pihak,ini pun seringkali dalam hal berbisnis seperti halnya kerjasama dengan pihak lain agar mencapai kesuksesan,bukan hanya itu saja tapi kita harus kerja keras dan sungguh-sungguh dalam mencapai tujuan.
Ada kisah yang bisa kita inspirasikan dalam menggapai tujuan atau mencapai kesuksesan. Banyak yang tidak tahu tentang keteladanan sosok pengusaha yang berasal dari kampung kecil yang bernama Tafahna Al asyrof,dari kisah tersebut ada 9 orang sarjana lulusan fakultas pertanian, Ir. Sholah adalah salah satu dari 9 sarjana itu, lalu mereka berkeinginan untuk mebuat usaha dan mereka sepakat untuk  membuat sebuah perternakan unggas.
setelah itu mereka mencari mitra yang ke 10,namun mereka terbentur modal maka sekuat tenaga meraka kumpulkan dan mereka menjual tanah,perhiasan istri-istri mereka,sehingga mereka meminjam uang, walaupun tidak terkumpul banyak namun cukup untuk memulai usahanya.
Setelah itu mereka membicarakan tentang siapa yang akan menjadi mitra yang ke 10 lalu
Ir sholah menjawab “ aku tau siapa yang akan menjadi mitra yang ke 10 “lalu teman-temannya bertanya “ siapakah itu “  Ir.Sholah pun menjawab “ Allah SWT “
“Allah akan menjadi mitra usaha kita yang ke 10,Allah akan mendapatkan 10 % dari keuntungan kita dengan perjanjian Allah yang akan memberikan 1.perlindungan dan pemeliharaan 2. Keamanan dari wabah penyakit “ lanjutnya
Lalu mereka akhirnya sepakat kontrak kerja pun di tulis secara rinci dan di catatkan ke notaris lengkap dengan pra-mitra tersebut.
Setelah satu musim bisnis mereka langsung meroket jauh dari yang di bayang kan sebelumnya ,lalu merka kembali bersepakat mendapatkan jatah dari mitra ke 10 menjadi 20 %.
Di musim seterusnya meraka mendapatkan keuntungan sehingga 50%
Lalu bagaimana keuntungan mitra ke 10 dialokasikan?
Dimulai dengan membangunnya sekolah dasar putra dan dilanjutkan dengan membangun sekolah dasar putri lalu seterusnya mereka membangun madrasah  tsanawiyah putra dan putri dan madrasah aliyah putra dan putri.
Karna keuntungan terus membanjir akhirnya di bentuklah Baitul Mal dan mereka menganjukan ke pemerintah untuk membangun universitas di kampung awalnya di tolak dengan alasan tiadanya akses bagi para mahasiswa.
Tak lama mereka pun mengajukan membangunan universitas lengkap dengan stasiun kereta  berserta jalurnya dengan biaya mandiri akhirnya pemerintah menyetujui bangunnya universitas di kampung kecil dan pertama dalam sejarah mesir.
Semakin lama semakin berkembang pesat akhirnya merekan membangung fakultas ke 2 , fakultas ke 3, fakultas ke 4 dan hingga mereka mebangun asrama putri dengan kapasitas 600 kamar lalu asrama putra dengan kapasitas 1000 kamar dan tiket kereta pun di gratiskan untuk memudahkan transportasi menuju kampung tersebut.
Tak cukup hanya itu dibangun lagi Baitul Mal berikutnya hingga hilang kemiskinan di daerah tersebut.dan program ini di duplikasikan ke kampung-kampung lain sehingga di katakan tidak ada kampung yang di singgahi Ir.sholah kecuali di bangun Baitul Mal untuk warga.bantuan pun di berikan kepada fakir miskin dan para janda,dan pemuda pengangguran pun di ajarkan atau di latih untuk mengelola perekebunan sayur sehingga mandiri bahkan sampai bisa mengekspor ke negara tetangga.
Pada saat panen raya seluruh penduduk di kirimkan sayuran dan pada saat awal hari di bulan Ramadhan di adakan buka puasa bersama untuk penduduk desa dan mereka pun menyiapkan prabotan untuk anak yatim yang ingin menikah.
Itulah merupakan sedikit dar banyaknya kebaikan nya yang di lakukan Ir.sholah hingga pada akhirnya di sepakati lah keuntungan usaha mencapai 100% untuk Allah swt. Ir.sholah yang awalnya adalah salah satu mitra usaha berubah menjadi karyawan Allah. Dia hanya menerima gaji namun memberika Tuhan-Nya syarat agar membuatnya hanya butuh kepada-Nya dan hanya meminta kepada-Nya.
Inilah kisah yang bisa kita inspirasikan dalam kehidupan berbisnis. Sosok ini lah yang menjadi pembelajaran bagi kita dalam melakuakan bisnis atau mencapai tujuan kita .beliau adalah tokoh ulama yang kisahnya menakjubkan, keiklasannya yang membuat ia sama sekali menolak untuk terkenal di media masa.sehingga ketika ia wafat yang di hadiri lebih dari setengah juta orang.tak terbayang seluruh amal jariyah nya yang selalu mengalir.
Inilah yang harus patut kita contoh ketika kita membangun suatu usaha atau bisnis jarang sekali di zaman sekarang yang melibatkan usahanya ke pada Allah. Tetapi di zaman sekarang banyak nya kasus korupsi sehingga banyaknya warga yang miskin dan kelaparan dan banyaknya pemuda yang pengangguran.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H