Mohon tunggu...
Apaxe Murib
Apaxe Murib Mohon Tunggu... Guru - Guru

Pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sejarah Berdirinya Komunitas Korowa Membaca (Ko'Membaca) Hadir di Nabire Papua Tengah

11 Oktober 2024   13:06 Diperbarui: 11 Oktober 2024   13:09 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar Internet Logo Ko'Membaca

A. Latar Belakang

Komunitas Korowa Membaca atau (KO’MEMBACA), arti-nya dalam Logat Papua “KO’HARUS MEMBACA pertanyaannya Kenapa kamu harus membaca? Karena ada pepatah mengatakan bahwa: “BUKU ADALAH JENDELA DUNIA” kalimat ini mempunya makna yang dalam artinya: membaca buku dapat membuka wawasan dan menambah pengetahuan seseorang. Tokoh terkenalan Nelson Mandela juga pernah mengatakan bahwa: Pendidikan adalah senjata paling ampuh yang dapat Anda gunakan untuk mengubah dunia. ”Maka berdirilah sebuah “Komunitas yang independen dan bergerak dalam bidang dunia literasi. Komunitas ini didirikan pada tanggal 20 Februari 2022, bertempat di panorama kopi JL. Kolonel HR Hadijanto, Sukorejo, Kec. Gunung Pati, Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah 50221 setelah usai diskusi soal dinamika Pendidikan di Papua.[1] Komunitas ini didirikan untuk meningkatkan literasi dan pendidikan di kalangan anak-anak dan remaja. Komunitas ini terletak di JL. Sinak Illu, Mulia - Kecematan Distrik Teluk Kimi, Kelurahan/Desa Samabusa Korowa II RT-016-010, di Kabupaten Nabire, Provinsi Papua Tengah  komunitas Ko’membaca masih banyak kekurangan dalam memadai tempat fasilitas untuk belajar-mengajar tetapi itu tidak mematahkan semangat untuk mendidik generasi Papua dalam ini komunitas korowa membaca berfokus pada menyediakan akses pendidikan dan sumber daya yang memadai bagi anak-anak di daerah tersebut, yang sering kali kekurangan fasilitas pendidikan.Didalam hal ini ada berapa nama pendiri yang tercantum didalam-nya yaitu: 

 

  • Mis Murib, S.Kom
  • Apaxe Murib, S.Pd

B. Tujuan Komunitas

  1. Meningkatkan Literasi: Membangun kebiasaan membaca dan menulis di kalangan anak-anak dan remaja.
  2. Akses Pendidikan: Memberikan akses terhadap buku, alat tulis, dan materi pendidikan lainnya.
  3. Pemberdayaan: Mendorong anak-anak dan remaja untuk mengembangkan potensi mereka melalui pendidikan.
  4. Pelestarian Budaya: Mengajarkan nilai-nilai budaya lokal serta bahasa daerah kepada generasi muda.

C. Program Utama

  1. Perpustakaan Keliling: Menggunakan kendaraan untuk mengantarkan buku-buku ke desa-desa terpencil.
  2. Kelas Tambahan: Menyelenggarakan kelas tambahan di sore hari untuk membantu anak-anak memahami pelajaran di sekolah.
  3. Pelatihan Guru: Memberikan pelatihan kepada guru-guru lokal tentang metode pengajaran yang efektif.
  4. Acara Membaca Bersama: Mengadakan acara membaca bersama di berbagai tempat untuk mempromosikan kebiasaan membaca.

 

D. Dampak Positif

  1. Peningkatan Literasi: Anak-anak yang bergabung dengan komunitas ini menunjukkan peningkatan dalam kemampuan membaca dan menulis.
  2. Kesempatan Pendidikan yang Lebih Baik: Dengan akses ke buku dan materi pendidikan, anak-anak dapat belajar lebih banyak di luar jam sekolah.
  3. Kesadaran Budaya: Anak-anak diajarkan untuk menghargai dan melestarikan budaya serta bahasa daerah mereka.

 

E. Pendukung Buku, Jurnal, Artikel, dan lain

            Untuk mendukung kegiatan pendidikan di Komunitas Korowa Membaca, beberapa buku yang direkomendasikan antara lain:

  1. Artikel Mis Murib “Komunitas Korowa Membaca (KO’MEMBACA) Hadir Perbaiki Kualitas Pendidikan di Bidang  Literasi Nabire. Net: 2023
  2. "Pedagogi Pembebasan" oleh Paulo Freire Buku ini memberikan wawasan tentang metode pendidikan yang memberdayakan dan dapat diaplikasikan dalam konteks pendidikan komunitas.
  3. "Sociocultural Theory and the Pedagogical Imperative in L2 Education" oleh James P. Lantolf dan Matthew E. Poehner Buku ini membahas teori sosiokultural dalam pendidikan yang relevan untuk memahami dinamika pendidikan di komunitas lokal.
  4. "Literacy in the New Media Age" oleh Gunther Kress Buku ini memberikan pandangan tentang literasi di era digital, yang dapat menjadi acuan untuk mengembangkan program literasi yang inovatif di komunitas.
  5. "Budaya Suku Lani: Sejarah, Adat, dan Kehidupan Sehari-hari" oleh Kamus Bahasa Suku Lani Buku Jurnal, Artikel-ini akan sangat relevan untuk mengajarkan anak-anak tentang budaya lokal mereka, khususnya bagi anak-anak dari suku Lani.

 

            Dengan adanya inisiatif seperti Komunitas Korowa Membaca, diharapkan akan semakin banyak anak-anak papua yang mendapatkan akses pendidikan yang lebih baik dan dapat mengembangkan potensi mereka untuk masa depan yang lebih cerah.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun