Apabila liga-liga regional tersebut nantinya tidak mampu menjaring jumlah penonton dalam jumlah yang signifikan, dampaknya adalah para kontestan akan kesulitan mendapatkan pendanaan sponsor. Skenario buruk ini akan lebih terasa dampaknya bagi tim-tim besar yang sudah biasa membawa pulang uang prizepool dalam jumlah besar dengan sistem lama.Sementara mereka yang menyambut gembira perubahan format ini beralasan bahwa dunia kompetitif akan lebih stabil dari segi alur talenta yang terlibat di dalamnya. Baik para pemain maupun para komentator dapat memperoleh pendapatan tetap berupa gaji dari pihak penyelenggara.
Menatap Masa Depan
Meskipun merupakan salah satu titel esports terbesar di dunia, dota 2 dianggap tidak menarik dari segi bisnis. Sebuah tulisan dari medium.com mengungkapkan bahwa dota 2 tidak akan berkembang tanpa adanya perhatian dari sponsor-sponsor besar. Meskipun turnamen pamungkas dota 2. The International kerap kali menjadi bahan perbincangan berkat jumlah prizepoolnya yang fantastis namun persaingan yang amat ketat membuat jurang ekonomi antara tim-tim kelas atas dengan kelas dua terpaut sangat jauh.Â
Dengan adanya format liga, diharapkan kondisi dunia kompetitif dari dota 2 dapat lebih kondusif tanpa direcoki dengan banyaknya drama pencaplokan pemain secara ilegal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H