Mohon tunggu...
Hendrie Santio
Hendrie Santio Mohon Tunggu... Freelancer - Seorang Serabutan

Seorang Serabutan yang mencoba memaknai hidup

Selanjutnya

Tutup

Metaverse Pilihan

Kala Menteri Muda Suka Dota

21 November 2018   19:09 Diperbarui: 21 November 2018   19:31 1000
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lanskap Politik Malaysia mendapat angin perubahan yang hebat manakala Datuk Sri Mahathir Mohammad bersama Pakatan Harapan berhasil menggulingkan Tun Najib Razak beserta Barisan Nasional dari tampuk pemerintahan. 

Angin perubahan itu terus berlanjut manakala Dr Mahathir menunjuk pemuda berumur 25 tahun bernama Syed Saddiq atau Yang Berhormat Tuan Syed Saddiq Syed Abdul Rahman sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga Malaysia. Iapun mengusung rencana membangkitkan potensi esports di negerinya selama masa jabatannya hingga 5 tahun mendatang.

Yang Berhormat Tuan Syed Saddiq Syed Abdul Rahman atau yang lebih dikenal dengan Syed Saddiq berhasil menulis sejarah baru dalam lembar sejarah perpolitikan Malaysia untuk dua hal, mengakhiri dominasi partai UMNO beserta barisan nasional dan menjadi menteri paling muda di sejarah negeri tersebut. 

Pengorbanannya untuk tidak mengambil beasiswa Universitas Oxford selepas lulus dari fakultas hukum Universitas Islam Internasional Malaysia. Keinginannya yang kuat untuk melawan korupsi yang mendera negerinya serta tantangan untuk menggerakkan kaum muda milenial untuk berpartisipasi dalam pemilu menjadi alasan yang kuat baginya untuk menolak kesempatan beasiswa tersebut. 

Karir politiknya dimulai pada tahun 2016 ketika ia menjadi ketua pemuda PPBM pimpinan Mahathir dan didapuk sebagai dewan pendiri.  Setelah berhasil memenangi pemilu negara bagian di Johor mewakili kota Muar, Syed langsung ditunjuk oleh Mahathir untuk mengisi pos menteri pemuda dan olahraga kala usianya baru mencapai 25 tahun. 

Salah satu agenda utamanya adalah mendorong pengembangan minat dan partisipasi pembangunan nilai-nilai yang berfaedah bagi kelompok pemuda di negerinya. Berkaitan dengan pengembangan minat, Menteri muda Syed rupanya berambisi mendorong program pemasyarakatan Esports atau Electronic Sports yang masih dipandang negatif oleh masyarakat Malaysia yang konservatif. 

Syed Saddiq sebagai kaum milenial sendiri paham betul potensi esports di ranah Jiran dapat dimaksimalkan untuk mendorong nama Malaysia di mata dunia apabila dikelola dengan benar. Beliau mencanangkan Malaysia akan menjadi kekuatan utama E-sports tidak hanya di Asia Tenggara melainkan di seluruh Asia dalam waktu 5 tahun.

Esports sendiri memang digadang-gadang akan menjadi industri dunia dengan nilai lebih dari 908 juta dollar AS pada tahun 2018 ini. Munculnya turnamen dengan format liga yang biasa ditemukan di industri olahraga tradisional untuk esports serta jumlah penonton yang terus mencetak rekor menjadi katalis utama masa depan dari industri ini. 

Tercatat ada sekitar 200 juta orang menyaksikan kejuaraan dunia League of Legends 2018 di Korea baik secara langsung maupun melalui layar gawai. Selain itu turnamen esports juga kerap menyediakan hadiah yang jumlahnya sudah menyerupai turnamen olahraga tradisional seperti kejuaraan dunia dota 2 edisi 2018 yang menyediakan total hadiah 26 juta dollar AS. 

Malaysia sendiri sudah menghasilkan beberapa atlet esports yang sudah memiliki prestasi tingkat dunia, seperti Chai Yee Foong atau Mushi dan Choo Xin Khoo yang dikenal dengan nama Ohaiyoo yang pernah membawa timnya masing masing yaitu Orange Esports pada tahun 2013 dan Fnatic pada tahun 2016 menduduki posisi ketiga dan keempat dalam kejuaraan dunia Dota 2. 

Selain itu Ada nama Wong Hock Chuan yang berhasil menjuarai kejuaraan serupa pada tahun 2012 dan Zhang Yeik Nai atau yang dikenal dengan nama Miduan yang dianggap sebagai bintang baru di judul permainan yang sama. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Metaverse Selengkapnya
Lihat Metaverse Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun