Meski kalangan milenial Malaysia menggemari beberapa judul permainan yang memiliki kompetisi esport yang cukup populer, namun dota 2 memang memiliki tempat khusus di sana. Salah satu alasannya adalah karena game ini sudah marak dimainkan sejak tahun 2005 silam ketika masih berupa mod atau game kustom dari Warcraft III produksi Blizzard hingga menjadi software tersendiri produksi valve. Baik Chuan, Mushi, dan Ohaiyoo sendiri merupakan pemain game dota versi lawas tersebut dan sudah terjun ke dunia pro walaupun belum sepopuler sekarang.Â
Kepopuleran dota 2 ini tentu disambut baik oleh Menteri Syed Daddiq. Dalam pidato pembukaannya di Turnamen Dota 2 terkemuka, The Major at Kuala Lumpur. Ia mengatakan bahwa dota 2 telah mendapat tempat spesial di hati para milenial Malaysia.Â
Selain mengatakan pelaksanaan turnamen dota 2 berkelas dunia di Kuala Lmpur  dapat mendorong publikasi esports kepada khalayak Malaysia, Ia juga mengatakan bahwa ia sangat antusias dengan turnamen ini. "Saya sendiri adalah pemain dota 2" sambil melanjutkan bahwa game ini (dota 2-red) ini telah menjadi sarana yang bagus untuk menyatukan kaum muda Malaysia yang memang beragam. Menteri Syed sendiri akan memulai langkah pertamanya memajukan esports dengan mberencana membangun sebuah esports arena di KL arena, ia juga merencana mengkaji kurikulum esports di beberapa universiti yang ada di Malaysia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H