Mohon tunggu...
Adi Putra
Adi Putra Mohon Tunggu... Karyawan Swasta -

Hidup terus bergulir, kau bisa memilih diam atau mengikutinya, mengacuhkan atau mempelajarinya. Merelakan, atau meratapinya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Satu Menit dengan Kata

22 September 2016   10:40 Diperbarui: 22 September 2016   10:51 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

delapan puluh enam ribu empat ratus

hitunglah

dan katakan tidakkah kau lelah?

aku menjalani setiap ketukan itu

delapan puluh enam ribu empat ratus

dengan setiap keping kenangan

dari bagian yang terdalam

yang takkan hilang walau dunia lekang

mengulangnya satu-persatu

bak kaleidoskop mimpi

malam pun

takkan kubiarkan ia merampasnya

ia harus tetap utuh, sempurna

delapan puluh enam ribu empat ratus

dalam setiap putarannya

terus begitu

mengulang setiap kepingnya

segala tentangmu

sampai usai nanti

delapan puluh enam ribu empat ratus lagi 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun