delapan puluh enam ribu empat ratus
hitunglah
dan katakan tidakkah kau lelah?
aku menjalani setiap ketukan itu
delapan puluh enam ribu empat ratus
dengan setiap keping kenangan
dari bagian yang terdalam
yang takkan hilang walau dunia lekang
mengulangnya satu-persatu
bak kaleidoskop mimpi
malam pun
takkan kubiarkan ia merampasnya
ia harus tetap utuh, sempurna
delapan puluh enam ribu empat ratus
dalam setiap putarannya
terus begitu
mengulang setiap kepingnya
segala tentangmu
sampai usai nanti
delapan puluh enam ribu empat ratus lagiÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H