Mohon tunggu...
Adi Putra
Adi Putra Mohon Tunggu... Karyawan Swasta -

Hidup terus bergulir, kau bisa memilih diam atau mengikutinya, mengacuhkan atau mempelajarinya. Merelakan, atau meratapinya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi Rindu

27 April 2016   17:17 Diperbarui: 27 April 2016   17:22 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dengar, dengarlah aku

nyanyikan ini, lagu rindu

dengan suara parau, maafku

perulangan jadikannya begitu

nada sederhana pengingatmu

sanggupkah ia sampai di kalbu?

 

Tatap, tataplah aku

pandanglah ini, raut rindu

dengan rona galau, maklumiku

pelarutan sendiri jadikanku itu

raut bersahaja pengenangmu

sanggupkah ia hadir jua di bayangmu?

 

Ratap, merataplahku

dengan rindu yang tak jemu

nada-nada raut wajahmu

mengiang di dalam

meniti jalan kenang

 

Ini takkan lekang

 

April, 2016

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun