Mohon tunggu...
AP Jaelani
AP Jaelani Mohon Tunggu... -

Scientist, Penyambung lidah, mencoba melengkapi gambaran orisinalitas kehidupan, mencari dan mem-benang-merahi cuplikan-cuplikan informasi menjadi kawat pijar yang tersambung dan menyala terang benderang

Selanjutnya

Tutup

Politik

Tiada Maaf Bagimu, dari dan untuk PKS

9 April 2012   17:06 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:49 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Aboe Bakar melanjutkan, sikap PKS yang menolak penambahan ayat 6a pada Pasal 7 UU APBNP 2012 setelah melihat aspirasi rakyat.Bilakebijakan koalisi sudah bersebrangan dengan rakyat, kata dia, Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq sudah menegaskan akan berdiri bersama rakyat.

"Kami tidaktulidengan orasi-orasi yang diteriakkan buruh. Kami tidak buta dengan aksi yang dilakukan oleh mahasiswa hingga berdarah-darah. Berbagai aksi yang masif itu menunjukkan mereka benar-benar menolak kenaikan harga BBM," kata Aboe Bakar.

Anggota Komisi III itu menambahkan, Presiden pasti akan menyikapi perkembangan dalam rapat paripurna di DPR. Jika punnantiharus kehilangan kekuasaan di kabinet, kata dia, PKS siap”

He he he he

Merasa benar dan memihak Rakyat kebanyakkan?

Sudah baca ini?

http://ekonomi.kompasiana.com/moneter/2012/03/28/mari-menghitung-harga-bahan-bakar-minyak-secara-sederhana/

“Konsumsi BBM jenis premium atau RON (Research Octane Number) 88 di Indonesia adalah 26 juta kiloliter per tahun atau 71232,8767 kiloliter/hari sedangkan produksi minyak nasional adalah 900.000 barrel/hari atau 143.100.000 liter/hari atau 143100 kiloliter/hari. Walau terlihat surplus daripada total konsumsi, jumlah 143100 kiloliter/hari adalah jumlah minyak mentah bukan jumlah premium. Untuk itulah dilakukan penyulingan supaya minyak mentah tersebut bisa diolah menjadi premium siap pakai, umumnya untuk minyak bumi dari Indonesia mampu menghasilkan 10-20% gasoline atau premium dari hasil penyulingan minyak mentah hampir sama dengan minyak mentah dari Arab Saudi (data bisa dilihatdisini). Jadi dari 143100 kiloliter/hari tadi maksimal hanya 28620 kiloliter/hari saja yang bisa dijadikan premium.

Oleh karena itu terdapat defisit sebesar: 71232,8767-28620= 42612,8767 kiloliter/hari. Jumlah defisit inilah yang harus diimpor dari negara lain menggunakan dana APBN selain itu dana subsidi juga dipakai untuk mencapai harga jual pokok sebesar Rp 4500,-/liter dari harga produksi murni sebesar Rp. 9070,-/liter.

Dengan demikian akan nampak bahwa dana yang dibutuhkan cukup besar untuk memenuhi konsumsi bahan bakar minyak jenis premium di Indonesia selama rentang waktu satu tahun masa anggaran baik untuk mengimpor minyak maupun mensubsidi harga pokok penjualan di masyarakat.”

He he he he , hanya 10-20% untuk jadi Gasolin/Premium dari 1barel yang 159 liter hanya dapat Gasolin paling banyak 31,8 liter

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun