Mohon tunggu...
Budhi Sugeng R
Budhi Sugeng R Mohon Tunggu... karyawan swasta -

seoarang yang suka berpetualang dan bermimpi jadi seorang penulis. bermain main di dunianya aozora-aiko.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Bermalam di Kawah Gunung Galunggung

16 Januari 2014   08:17 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:47 2628
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gunung galunggung terletak di kabupaten Tasikmalaya, tepatnya desa Linggajati, kecamatan Sukaratu kabupaten Tasikmalaya, dengan ketinggian 2167mdl bisa ditempuh daripusat kota Tasikmalaya langsung ke arah Barat lewat Jl. Bantar-Tawangbanteng, + 17 km,

Pernah mengalami beberapa letusan hebat , yaitu dimulai tahun 1882, tahun 1894, dan terahir 5 mei 1982 ( sumber Wikimedia/galunggung)

Sekaranggunung galunggung bisa dikatakan tidak aktif lagi, kawah yang berada di tengah-tengahnya sudah berubah menjadi danau yang cukup lebar dengan air yang jernih dan dalam, menjadikan sumber mata air atau stok air untuk penduduk di bawahnya.

Beberapa waktu yang lalu saya bersama teman-teman berpetualang di gunungg galunggung, dari kota Bekasi kami naik bis jurusan Tasikmalaya dan turun di perempatan Indihiang ( kalau tidak salah ) sebelumterminal Tasik, karenasampai tengah malam ahirnya kami nginap dan bermalam di depan emperan toko untuk menunggu pagi, hal ini sudah sering saya lakukan bersama teman-teman saat pergi ke daerah- daerah baru, tempat nginep/bermalam gratis favorit saya , stasiun, terminal, masjid dan terahir emperan toko asal bisa terlindungi dari hujan,..ingin mencari penginapan ahh tapi rasanya enakan ngegelosor saja bercengkrama dengan tukang ojek ataupun tukang becak, banyak cerita tentang kehidupan dari mereka yang menambah wawasan akan arti hidup.

Adzan subuh sudah berkumandang dari masjid di kejauhan, perasaan tidurku baru sebentar dan dingin malam menjelang pagi semakin menjadi, temen-temenku masih meringkuk di sliping bagnya..sesaat kemudia ku tunaikan subuhku ,

Kami tidak tahu untuk menuju galunggung sebelumnya berbekal hanya turun di terminal Tasik dan nanti naik angkot saja.. dan setelah tanya sana- sini dan kebetulan ada angkot yang menawarkan untuk mengantar kami langsung ke galunggung. kami pun ahirnya mencarter angkot tersebut, dengan biaya 15 ribu-an perorang.

Memasuki daerah baru yang belum pernah di singgahi ada keindahan tersendiri, alamnya, ramahnya penduduk dan cerianya anak –anak sepulang dari masjid bberlarian mengejar- ngejar angkot yang kami naiki, tawanya begitu damai dan begitu bahagia, ini yang selalu mengingatkan masa-masa kecil saya saat di kampung halaman

Perjalanan ternyata masih lumayan jauh kurang lebih 30 menitan, pemandangan desa yang dilewati cukup indah sawah menghampar luas sesekali bangunan rumah berdiri berderet. aktifitas pagi para penduduknya menambah keindahan tersendiri. kehidupan yang jauh dari hingar bingarnya keramaian dan kesuntukan kota.

Kurang lebih jam 6 pagi kami sampai di pos dan angkot terus masuk sampai tempat parkir menghantar kami berempat, banyak warung makan yang sudah buka, dan memaksa kami untuk mendekat dan sekedar menyantap sarapan pagi.

Ada dua pilihan untuk sampai ke puncak gunung galunggung ( tempat parkir terahir) naik ojek, mobil atau kalau ingin menikmati hutan ya dengan berjalan kaki.

Melepas lelah

Kami memilih jalan kaki menyelusuri jalur pendakian, hutan yang tidak begitu lebat terlihat hanya semak belukar dengan pepohonan yang kecil saja, jalan tanah berpasir sesekali berpapasan dengan penduduk yang beraktifitas di hutan.

Hanya butuh waktu duajaman atau kalau naik ojek paling Cuma 30 menitan samapai di parkir terakhir, untuk sampi ke puncaknya harus menaiki 620 anak tangga yang sudah tersedia , benar atau tidaknya 620 anak tangga..caba besok dihitung sendiri saat berkunjung ke galunggung. karena saya sempat ingin memastikan jumlah anak tangganya namun dihitungan 200 saya sudah lupa he he

138983359894152473
138983359894152473
mau nyoba hitung anak tangganya...?

Setelah mendaki anak tangga akan sampai di puncakberupa dataran yang cukup lenggang sedikit atau bahkan nyaris tidak ada pepohonan, hanya semak dan pasir namun bisa berteduh di warung tapi jangan lupa untuk membeli setidaknya minuman agar tidak diomeli penjualnya. dari atas kita bisa melihat kawah gunung yang sudah berubah menjadi danau dengan air kehijaun,

13898338411190860599
13898338411190860599
Danau dilihat dari atas

13898340801453706364
13898340801453706364

Sebelum menuju kawah (danau )

Kami memutuskan untuk bermalam di bawah di samping danau, turun ke danau membutuhkan waktu 15 menitan . tembok tembok alam berupa dinding tinggi alami menghijau mengelilingi, bukit bukit terjal berwarna hijau itu membentuk lembah yang begitu luas seolah kami berada di stadionalam yang megah.

Tenda kami dirikan, malamnya udara tidak terlalu dingin namun api unggun kami nyalakan, aku teringat petualangan Old Shaterhand di novelnya winnetou nya Karl May yang berpetualang dialam bebas, tidur di bawah hamparan langit dengan bintang yang bertaburan

1389834515206601698
1389834515206601698
Kesunyian pagi

Kicau burung –burung kecil menyambut pagi ini, aku bergegas ke pinggir danau, air danau begitu dingin kubasuh anggota wudhuku dan untuk sekian kali ku tunaikan subuhku di pelukan kawah galunggung.

Rencana siang nanti kami akan berkemasuntuk sementara kami masih menikmati makan pagi di sini, dan menikmati alam pagi yang sungguh menakjubkan.

Jam 9 pagi kami berkemas, dan turun melewati jalur yang kami lewati kemarin saat naik, hanya butuh 1.5 jaman untuk sampai ke bawah, berendam di kolam air panas sekedar untuk memulihkan pegal-pegal yang kami rasakan setelah perjalanan turun.

Setelah itu bergegas menuju terminal Tasik dengan angkot yang telah tersedia dan selannjutnya bertolak menuju Bekasi, menjelang magrib kami sampai di kota bekasi, dan perjalanan ini untuk sementara berahir aku akan kembali kerutinitas hidup ku.

%%

seculil catatan yang sempat ku buat di lembah galunggung.

Lembah Galunggung

Akhirnya aku kembali juga dalam pelukkan alam

Masih kurasakan setiap hembusan kabut yang turun, nyanyian binatang malam setia menghiburku untuk kesekian kali

Hanya disini…di tempat ini aku bisa merasakan betapa indah semua ini, sebuah lorong waktu yang akan terus berjalan

Akan ku nikmati kesunyian alam ini

Di sini di lembah galunggung, lembah persahabatan dan keterasingan..;

%%

Pic : dokpri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun