Mohon tunggu...
Aorin Sebastian
Aorin Sebastian Mohon Tunggu... -

alhamdullilah

Selanjutnya

Tutup

Politik

Dari Twitter SBY Kini Jelajahi Facebook

11 Juni 2013   09:28 Diperbarui: 24 Juni 2015   12:13 273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Era perkembangan zaman menuntut seseorang untuk lebih eksis lagi dalam melihat informasi. Kebutuhan akan media sebagai salah satu informasi, akan membuka wawasan seseorang untuk mengetahui lebih banyak mengenai hal-hal yang terkait informasi tersebut. Salah satunya layanan jejaring sosial, sebelumnya kita ketahui beberapa waktu lalu akun Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dengan twitter bernama @SBYudhoyono dilucurkan pada Sabtu (13/4/2013).

Namun dengan era teknologi yang mulai dirasakan kehadirannya tersebut proses komunikasi terasa lebih efektif, ibaratnya yang jauh terasa dekat, tanpa memisahkan jarak pembatas antara orang perorang. Memang dalam hal ini komunikasi merupakan bagian yang sangat vital dan memiliki peran yang sangat besar dalam kehidupan manusia. Oleh sebab itulah kini Presiden SBY akan berencana memakai salah satu jejaring sosial seperti Facebook untuk mengetahui seberapa besar tingkat komunikasi yang lebih efektif lagi.

Seperti halnya organisasi pada umumnya, organisasi birokrasi juga melakukan komunikasi. Komunikasi dilakukan baik di dalam organisasi itu sendiri maupun juga komunikasi ke luar. Salah satu fungsi komunikasi dari organisasi birokrasi ke luar adalah menyampaikan kebijakan pemerintah kepada publik atau masyarakat. Langkah ini lah yang dilakukan SBY saat ini menggunakan teknologi komunikasi untuk menjangkau masyarakat Indonesia secara luas.

Dengan adanya tujuan ini sangat jelas sby ingin berinteraksi secara langsung terkait  informasi penting yang ingin disampaikan kepada publik. Di era demokrasi saat ini, sangat jelas publik mendambakan pemerintahan yang dapat mengaspirasikan suara rakyat. Bukan pemerintahan yang dibangun berdasarkan Asal Bapak Senang (ABS).  Kenyataan ini lah yang menjadikan  keterbukaan informasi  merupakan ciri penting dari sebuah negara demokratis yang menjunjung tinggi kedaulatan rakyat.

Ajakan SBY melalui akun twitter maupun facebook merupakan bagain yang menunjukan keinginan dirinya untuk menjadikan rakyat bagian dari setiap kebijakan yang ia buat, agar penyelenggaraan negara berjalan baik. Upaya ini sekaligus sebagai sarana untuk untuk mengoptimalkan pengawasan terhadap penyelenggaraan negara agar tak terjadi penyimpangan. Bukan sebuah pekara mudah bagi seorang presiden untuk bergabung  didunia maya, sangat jelas Dengan membuka account di media sosial twitter maupun facebook, maka presiden harus siap dikritik tajam secara langsung oleh publik. Resiko itu sudah dipahami SBY.

Namun demi semakin bisa menyerap informasi langsung dari publik, SBY siap menerima resiko itu. Konsekuensi inilah yang harus benar-benar diterima.Setidaknya SBY telah menjadikan dirinya bagian dari kemajuan teknologi yang berupaya menjadikan informasi bagi dirinya untuk berkomunikasi dengan rakyatnya. Karena pada hakekatnya informasi memiliki peranan penting bagi mundur atau majunya peradaban bangsa. Terlebih saat ini kebutuhan masyarakat atas informasi cukup tinggi. Sebuah adagium menyebutkan, siapa yang menguasai informasi maka dia menguasai dunia. Dengan demikian, kebebasan memperoleh informasi yang berhubungan dengan hajat hidup masyarakat menjadi syarat bagi kemajuan masyarakat itu sendiri.

Keberadaan masyarakat saat ini sebagai pondasi kekuatan negara, sudah menjadi keharusan bagi kepala negara memberikan haknya kepada warganya untuk memiliki hak dasar untuk tahu. Jika orang-orang dari negara manapun ingin pemerintahannya bekerja lebih transparan dan efisien, maka mereka harus berjuang untuk kebebasan menyebarkan informasi. Mereka harus berjuang mendapatkan hak untuk mengetahui dan hak untuk mengatakan seperti itu.

Dengan bergabungnya SBY kedalam dunia maya setidaknya memberikan kepastian kepada masyarakat luas bahwa keterbukaan informasi pada dasarnya adalah alat untuk mendorong terjadinya transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan tata kelola sebuah negara. Semakin terbuka informasi di sebuah negara maka pelaksanaan tata kelola pemerintah tersebut dianggap sebagai tata kelola pemerintahan yang baik (Good Governance).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun