Willow Project merupakan proyek kontroversial dan menjadi salah satu topik yang sedang hangat dibicarakan oleh masyarakat saat ini. Willow Project merupakan suatu proyek yang dimiliki ConocoPhilips untuk melakukan pengeboran minyak di Alaska. Beberapa pihak menyatakan bahwa proyek ini dapat menghasilkan pendapatan dan lapangan kerja, sementara yang lain mengkhawatirkan dampak yang merusak terhadap lingkungan dan masyarakat setempat. Oleh karena itu, Willow Project mendapat kecaman dari banyak orang. Tidak hanya masyarakat Amerika Serikat, tetapi juga negara lain. Saat ini masyarakat dunia telah menandatangai petisi mengenai pemberhentian Willow Project dan telah mendapatkan lebih dari 4 juta tanda tangan.Â
Pemerintah Amerika Serikat menyetujui proyek Willow oleh ConocoPhillips di Kutub Utara Alaska, yang mana merupakan sebuah upaya pengeboran minyak besar-besaran selama puluhan tahun. Proyek ini diajukan oleh perusahaan minyak dan gas ConocoPhillips sebagai proyek dengan skala yang besar. Adanya pengeboran minyak tersebut juga direncanakan dapat menghasilkan 180.000 barel minyak per hari dan diperkirakan akan menghasilkan pendapatan sekitar $ 8-17 miliar.
Penduduk Alaska mengungkapkan bahwa adanya Pengeboran minyak Willow Project dapat menjadi sumber pendapatan yang penting bagi wilayah tersebut. Dimana pendapatan dari proyek tersebut dapat digunakan untuk mendanai layanan publik, termasuk pendidikan dan perawatan kesehatan. Proyek ini diperkirakan dapat menciptakan lebih dari 2.000 lapangan pekerjaan dan memberikan manfaat bagi negara bagian dalam mengembangkan sumber daya energi.Â
Namun, adanya pengeboran minyak di Alaska melalui Willow Project diperkirakan akan menyebabkan dampak buruk pada lingkungan. Masalah perubahan iklim dunia akan menjadi lebih buruk apabila Willow Project dilaksanakan. Pengeboran minyak membutuhkan lahan dan memerlukan penebangan hutan untuk membuat jalan dan infrastruktur. Kehilangan hutan dan lahan akibat proyek ini dapat meningkatkan jumlah gas rumah kaca yang dilepaskan ke atmosfer. Gas rumah kaca dapat meningkat karena pohon-pohon yang ditebang tidak dapat lagi menyerap CO2.
Proses pengeboran minyak memerlukan penggunaan bahan bakar fosil dan juga mengeluarkan gas rumah kaca seperti karbon dioksida (CO2) dan metana ke atmosfer. Sejak tahun 2005, AS menyumbang 25% emisi karbon yang berasal dari industri bahan bakar fosil (Bowe, 2023). Pelaksanaan Willow Project di Alaska akan menjadi pusat industrialisasi minyak bumi selama beberapa dekade kedepan yang mana mengeluarkan emisi beracun dan polusi gas rumah kaca yang akan mempercepat perubahan iklim global.Â
Emisi karbon dioksida dan metana yang berasal dari pengeboran minyak bumi menyebabkan peningkatan suhu bumi. Polusi yang disebabkan oleh gas tersebut memungkinkan cahaya matahari untuk masuk ke atmosfer bumi, tetapi mencegah panas untuk keluar dari atmosfer kembali ke luar angkasa. Akibatnya, energi panas terperangkap di dalam atmosfer dan menyebabkan peningkatan suhu rata-rata di permukaan bumi. Oleh karena itu, emisi gas rumah kaca yang didapatkan dari proyek pengeboran minyak Willow dapat merusak ekosistem yang sensitif dan rawan terhadap perubahan iklim, seperti mencairnya es di Alaska. Adanya kenaikan suhu akibat pengeboran minyak menyebabkan cairnya es di Alaska yang berkontribusi pada peningkatan volume permukaan laut global (Wolken, 2019). Ini dapat menyebabkan naiknya permukaan laut yang berpotensi menyebabkan banjir dan kerusakan.Â
Peningkatan air laut akibat mencairnya es Alaska dapat menyebabkan erosi pantai yang berat. Hal ini dapat mengancam properti, infrastruktur, dan habitat alami di wilayah pesisir. Selain itu, akibat dari mencairnya es Alaska juga dapat berdampak negatif terhadap keanekaragaman hayati di daerah tersebut. Beberapa spesies hewan, seperti beruang kutub dan anjing laut, bergantung pada es laut untuk mencari makan dan tempat tinggal. Jika es laut mencair terlalu cepat atau terlalu banyak, ini dapat mengancam populasi hewan-hewan ini. Hal ini menyebabkan jaringan kehidupan terancam punah dan mendorong adanya krisis keanekaragaman hayati.
Meskipun pengeboran minyak melalui Willow Project menjadi sumber pendapatan yang penting bagi wilayah Alaska dalam mendanai layanan publik, pendidikan, dan perawatan kesehatan. Namun, Willow Project juga harus mempertimbangkan dampak dan konsekuensi jangka panjang bagi lingkungan dan masyarakat setempat. Penting untuk mempertimbangkan dampak perubahan iklim bagi dunia dalam pengambilan keputusan tentang proyek pengeboran minyak Willow ini. Oleh karena itu, perlu adanya alternatif yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan dalam memenuhi kebutuhan energi.Â
- Dampak bagi iklim dunia
Menurut para aktivis lingkungan, pada 30 tahun ke depan, proyek ini akan menghasilkan lebih dari 278 juta ton gas rumah kaca, di mana hal ini akan berdampak buruk bagi lingkungan, bahkan akan mempercepat perubahan iklim di dunia.
Analisis lingkungan juga menemukan bahwa proyek ini juga akan melepaskan karbon hitam yang menurut penelitian memiliki efek racun terhadap kesehatan anggota masyarakat di dekat sumber polusi.
- Dampak bagi satwa liar
bahaya yang mengancam jika Willow Project benar-benar dilaksanakan adalah hilangnya habitat hewan-hewan liar di Alaska seperti beruang kutub, rusa kutub, dan pinguin
Saat ini pun, sebagai dampak dari pemanasan global banyak hewan yang stres karena kesulitan mencari sumber makanan disebabkan kondisi lingkungannya yang tidak sama lagi.
Jika kondisi tersebut terus berlangsung atau bahkan semakin parah, maka hewan satwa di sana akan lambat laun punah karena iklim yang berubah.
- Dampak kualitas udara
Besarnya skala Willow project juga bisa menurunkan kualitas udara wilayah tersebut, dan menyebabkan tumpahan, kebocoran serta ledakan yang berasal dari tempat pengembangan minyak dan gasoline.
Dari pro tersebut juga muncul beberapa kontra yaitu; Kerusakan lingkungan dimana pengeboran minyak dapat berdampak negatif terhadap lingkungan Ini termasuk risiko tumpahan minyak yang dapat membahayakan ekosistem alam dan satwa liar ,juga dampak perubahan iklim melalui gas rumah kaca , Spesies dapat terancam punah karena Cadangan Minyak Nasional di Lereng Utara Alaska merupakan habitat penting bagi satwa liar seperti karibu, beruang kutub, dan berbagai jenis burung yang bermigrasi, pengeboran minyak ini bisa membahayakan kelangsungan keberadaan hidup mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H