“..Bukan waktu tuk mundur, justru harus bersyukur
Kerahkanlah sekujur talenta, jangan terkubur..
Selangkah dan selangkah walau serasa neraka..
Jangan takut celaka atau berkubang jelaga..
Walau letih pasti bisa, terkuras masih sisa..
Ciptakan masa depan, Sejarahmu jadi kisah..
Perjuangan sejati yang abaikan hati nista
As long as you focus dan tak terbagi terpisah..”
Ya.. Begitulah penggalan lirik “Pasti Bisa”dari Saykoji dkk , semenjak tanggal 30 Juni kemaren lagu ini menjadi lagu favorit saya, hedehh.. -_-. Tapi ya sudahlah.. yang jelas saya tau bahwa Allah adalah pembuat rencana terbaik. Nah, lagu ini juga yang menginspirasi saya untuk membuat cerita ini, sebuah cerita yang semoga bisa membakar semangat bagi kawan-kawan seperjuangan FK UNLAM dalam mempersiapkan rencana barunya. Dan tentunya semoga bisa menjadi bahan inspirasi bagi adik kelas SMAN 7 yang hari ini sudah melaksanakan psikotest jalur SMUT. Langsung aja deh.. Cekidot bro..
Bismillah..
Syahid di medan perang menjadi impian semua sahabat Rasulullah SAW. Tak terkecuali seorang Amr Ibnul Jamuh ra yang mempunyai empat orang putra. Ia sangat berkeinginan untuk bisa syahid di jalan Allah. Namun ada yang mengganjal, kakinya yang pincang menjadi penghalang badannya untuk ikut dalam peperangan. Suatu ketika Amr telah berketetapan hati dan telah menyiapkan peralatannya untuk turut dalam perang Badar, tetapi putra-putranya memohon beliau agar mengurungkan niatnya dengan kesadaran sendiri atau bila terpaksa dengan larangan dari Rasulullah. Rasul pun menyampaikan kepada Amr bahwa Islam membebaskan dirinya dari kewajiban perang dengan alasan ketidakmampuan disebabkan cacat kakinya yang berat itu. Walau merasa kecewa tapi Amr tahu itu untuk kebaikannya.