Tapi ketika perang Uhud tiba, tekad Amr tidak bisa dibendung. Udah kebelet banget pengen ngerasain syahid di medan perang seperti para sahabat lainnya. Ia pun memohon kepada Rasulullah dengan penuh keyakinan “Ya Rasulullah, putra-putraku bermaksud hendak menghalangiku pergi bertempur bersama Anda. Demi Allah, aku sangat berharap kiranya dengan kepincanganku ini aku dapat merebut surga!” ungkap Amr. Rasulullah tak kuasa menahan tekad kuat Amr yang sangat ingin berjihad. Akhirnya, Rasulullah mengijinkannya untuk ikut berperang. Betapa bahagianya Amr mendapat ijin tersebut, dengan sigap Amr mengambil persenjataan perangnya, Ia berjalan berjingkat-jingkat sambil memohon kepada Allah: “Ya Allah, berilah aku kesempatan untuk menemui syahid, dan janganlah aku dikembalikan kepada keluargaku!”
Dalam perang Uhud, Amr Ibnu Jamuh bersama keempat putranya maju ke depan menebaskan pedangnya membabi buta kepada tentara musuh. Ditengah pertempuran itu, Amr melompat dan berjingkat. Sekali lompat, pedangnya berhasil memenggal satu kepala musuh. Ia pun semakin bersemangat menebaskan sabetan pedangnya sambil melihat sekelilingnya seolah-olah mengharapkan kedatangan Malaikat Izrail yang akan menemani dan mengawalnya ke surga. Karena ia telah memohon kepada Allah agar diberikan syahid dan ia yakin Allah SWT pasti akan mengabulkannya. Dan apa yang diharakapkannya pun terjadi. Sebuah sabetan pedang dari musuh yang berkelebat memaklumkan datangnya saat keberangkatan seorang syahid mulia menuju surga Jannatul Khuldi, surga Firdaus yang abadi!
Ikhwah Fillah, kisah Amr Ibnu Jamuh ra diatas nunjukin pada kita kalo sebuah keberhasilan bermula dari sebuah impian, ya.. sebuah VISI.. apakah kita akan memperjuangkannya hingga menjadi sebuah tekad atau hanya cukup menjadi keinginan. Jika tekad sudah bulat, akan menggerakkan seluruh organ tubuh dan otak kita untuk fokus meraih impian tanpa menghiraukan kendala yang menjadi penghalang. Dengan berdo’a dan tekad yang kuat, Allah pasti akan memberikan jalan keluar terbaik. Jika impian tidak tercapai dalam waktu dekat, jangan pernah berkecil hati. Tetaplah belajar, berusaha, dan selalu berpikir positif. Innallaha ma’ana.. Karena Allah bersama kita…
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H