Mohon tunggu...
Faizin
Faizin Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar/Mahasiswa

"Untuk mengetahui masa lalu seseorang harus menemukan bukti yg ada pasa masa kini dan untuk mengetahui masa kini seseorang harus menyelam kembali ke masa lalu" (Anamofa, 2017) .

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Laki-Laki dan Tanggung Jawabnya!

2 Juni 2024   13:39 Diperbarui: 2 Juni 2024   13:46 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: pixel.com/ Alejandro Aznar

Laki-laki itu dilahirkan dengan tanggung jawab yang besar.

Sejak kecil dia dituntut tidak boleh menangis karena hal-hal sepele. Seolah lingkungan membuat statemen kalo laki-laki menangis berarti dia lemah.

Mulai tumbuh remaja dia mulai disadarkan dengan tanggung jawab besar yang akan dia hadapi. Mencari penghidupan untuk membantu perekonomian bapak dan ibunya, merawat ibu dan bapaknya ketika mereka sudah masuk usia tua, menjadi imam ketika Ibu dan bapaknya meninggal, menjadi pemimpin untuk isteri dan anak-anaknya dan bertanggung jawab penuh atas dunia dan akhirat untuk isteri dan anaknya.

Beranjak dewasa senyuman anak laki-laki yang dulu sering tertawa lepas mulai hilang. Dia mulai menjalankan tanggung jawabnya sebagai laki-laki.

Beberapa orang laki-laki memiliki karir bagus, beberapa lainnya harus memberikan segalanya demi bekerja untuk menghidupi anak dan isterinya. Tidak jarang mereka dihina, dicela dan dimaki di tempat kerjanya, tapi masih tersenyum manis ketika pulang ke rumahnya.

Beberapa laki-laki berhasil melewati rintangan hidup tersebut. Tapi ada juga beberapa laki-laki yang tidak kuat kemudian berubah menjadi tokoh jahat. Lingkungan merusak mentalnya dan bahkan tubuhnya.

Ada beberapa laki-laki yang melakukan tindakan kriminal hanya untuk melindungi senyuman manis isteri dan anaknya di rumah. Ada juga yang sampai melakukan tindakan yang membahayakan nyawanya untuk memberi makan isteri dan anaknya.

Ada yang mengasingkan diri dari kampung halamannya, untuk mencari penghidupan untuk keluarganya. Bertemu orang-orang baru, lingkungan baru, bekerja keras banting tulang di daerah yang bahkan tidak dia impikan untuk datangi sebelumnya.

Hati kecil laki-laki pada dasarnya lemah seperti halnya wanita. Lingkungan dan keadaan yang membuat hati kecil itu lebih berani.

Laki-laki itu merupakan pembohong hebat. Dia tertawa seolah tidak terjadi apa-apa, padahal hati kecilnya menangis tersedu-sedu. Lingkungan membuat dia tidak bisa melepaskan emosi tersebut. 

Ada beberapa laki-laki yang hanya bisa menangis di pojok kamarnya untuk melepaskan emosi tersebut, memikirkan beban berat yang harus dia tanggung. Tidak punya tempat cerita, menanggung semuanya sendirian, hanya dia dan Tuhannya.

Semuanya tentang tanggung jawab menjadi seorang laki-laki.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun