Mohon tunggu...
Anzetha Rossa
Anzetha Rossa Mohon Tunggu... Lainnya - pelajar

gatau dah

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Chinese Money Trap Berdampak Buruk ke Indonesia?

4 September 2021   20:00 Diperbarui: 4 September 2021   20:15 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Chinese money trap? apa itu? Chinese money trap yaitu sebuah sistem dimana China memberikan sebuah pinjaman dana ke suatu negara, apabila negara tersebut tidak bisa membayar hutangnya, maka negara tersebut akan dikuasai oleh China. Sistem ini justru dapat membahayakan bagi suatu negara yang tidak sanggup membayarnya.

Untuk saat ini, Indonesia masih aman dari Chinese Money Trap. Mengapa begitu? Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu, Senin (11/3) mengungkapkan di facebooknya bahwa "Utang pemerintah yang berasal dari pinjaman saat ini sebesar 18,23 persen. 

Sementara, dalam bentuk Surat Berharga Negara (SBN), sebesar 81,77 persen."Selain itu, Kemenkeu mengatakan bahwa Indonesia mampu membayarkan hutangnya ke China karena pengelolaan utang telah ditulis di UU APBN dan diatur oleh BPK, sehingga dapat diatur dengan baik. 

Banyak sekali negara yang sudah terkena dampak bahayanya Chinese Money Trap. Di antaranya yaitu Zimbabwe, Nigeria, dan Sri Langka. Dalam ke tidak mampuan dalam membayar hutang terhadap China, tentunya China akan melakukan penguasaan terhadap negara tersebut. 

Di Zimbabwe, di berlakukan pengubahan mata uang menjadi Yen untuk menebus hutang terhadap China, yang pada akhirnya Zimbabwe mengubah mata uangnya pada 1 Januari 2016. Di Nigeria, China mensyaratkan penggunaan bahan baku dan buruh kasar asal China untuk pembangunan infrastruktur di Negeria. Di Sri Langka, pembayaran hutang sampai harus melepas Pelabuhan Hambatota sebesar Rp 1,1 triliun atau sebesar 70 persen sahamnya dijual kepada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) China.

Meskipun di awal peminjaman uang ini sangat berguna bagi negara, justru di akhir dapat merugikan negara tersebut apabila tidak mampu membayarnya. Untung saja, pemerintah Indonesia mengatakan bahwa Indonesia tidak akan terkena dampak berbahaya dari Chinese Money Trap karena jumlah peminjaman yang dibawah 3%.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun