Mohon tunggu...
anzcodestudio
anzcodestudio Mohon Tunggu... Lainnya - wirausahawan

Perjalanan hidup adalah kekuatan untuk memperjuangkan hal benar yang harus di gapai. Ayo support Kapten Tiga "Pasukan Harimau" kita bangun bangsa dengan cerita perjuangan kita. Terus berfikir.. Terus berkarya.. Merdeka Indonesia! Salam Sejahtera :D Untuk dukungan dan supportnya agar terus berkarya follow https://www.instagram.com/anzcodestudio21s/ Part release setiap hari kamis :D Kalau mau di jadiin webtoon DM aja Brader :D ENJOY :CHEERS:

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Kapten Tiga Pasukan Harimau - Chapter 1 [End]

13 November 2024   11:44 Diperbarui: 15 November 2024   09:39 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dengan beredarnya video tersebut masyarakat semakin takut dengan keadaan yang terjadi belum lagi pemilu akan datang. Ketakutan masyarakat terhadap pemerintahan baru semakin mencekam.Para sandra yang di sekap menggunakan bom sedang di usahakan dilepas oleh pasukan gegana. Namun bom tersebut tidak bisa dilepas, jika bom tersebut dilepas maka bom tersebut akan meledak. Tiga, Abdul dan pasukannya langsung pergi kesalah satu pabrik terakhir yang belum di sisir oleh polisi. 

Disana mafia Naga Hitam sudah menunggu Kapten Tiga, Abdul dan pasukannya. Ketika Kapten Tiga, Abdul dan pasukannya mencoba menerobos masuk kedalam pabrik. 

Tiba - Tiba Kapten Tiga menyadari bahwa mafia tersebut memiliki banyak wajah yang serupa, yang ternyata mereka menggunakan teknologi operasi plastik untuk melancarkan misinya, dalam membayangi seluruh aktivitas pertahanan daerah. Dan mengganti pasukan pertahanan daerah yang baik dengan pasukan yang jahat.

Kapten Tiga, Abdul dan pasukannya kaget dengan hal tersebut.

Kapten Tiga, Abdul dan pasukannya langsung menyuruh tim penembak jitu untuk melumpuhkan pasukan mafia naga hitam. Ketika pasukan Kapten Tiga sedang adu tembak dengan mafia Naga Hitam, Kapten Tiga bertanya kepada pasukan gegana “Kami sudah menjatuhkan beberapa pasukan mafia naga Hitam, Bagaimana dengan Bom tersebut?” “Kapten Tiga saat ini kami baru melihat bahwa bom tersebut menggunakan waktu penghitung mundur, dan belum ada tanda - tanda akan meledak.”

Mendengar hal tersebut Kapten Tiga, Abdul dan pasukanya pun langsung mencoba masuk meringkus ketua mafia Naga Hitam.

Untuk mendobrak masuk kedalam pabrik, Kapten Tiga dan pasukannya berusaha membuka pintu pabrik sambil menggunakan bom asap untuk menarik perhatian.

Kapten Tiga menyuruh anak buahnya mengintip dari jendela untuk melihat lokasi pasukan mafia Naga Hitam. Yang terlihat Pasukan Naga Hitam sedang fokus membidik pintu pabrik. 

Setelah polisi mengetahui letak keberadaan mafia Naga Hitam, bom cahaya pun dilemparkan melalui jendela, sehingga para teroris tersebut tidak dapat melihat keadaan dan mencoba bertahan. Bersamaan dengan bom cahaya, bom granat pun di lemparkan oleh polisi ketika pasukan mafia Naga Hitam berfikir bahwa mereka akan masuk meringkus mereka tanpa granat.

Setelah bom granat meledak, pasukan Kapten Tiga, Abdul dan pasukannya mencoba masuk menerobos masuk pabrik. Pasukan lainya menjaga Pasukan Kapten Tiga dan Abdul dari jendela - jendela pabrik. Setelah pasukan Kapten Tiga dan Abdul mendapatkan posisi, pasukan lainnya mulai masuk kedalam pabrik melalui jendela.

Merekapun mencoba menyisir pabrik tersebut.

Kapten Tiga pun adu tembak dengan pasukan mafia Naga Hitam, namun Kapten Tiga merasa aneh dengan kemampuan teroris mafia Naga Hitam. Pasukan mafia Naga Hitam yang ada di pabrik terasa sangat lemah, padahal mereka bisa membangun strategi yang luar biasa gila.

Setelah seluruh polisi adu tembak dengan pasukan mafia Naga Hitam, Kapten Tiga pun berhasil masuk kedalam salah satu ruangan produksi di dalam pabrik. Dimana ketua mafia Naga Hitam sudah menunggu mereka datang.

Ketua mafia Naga Hitam itu pun duduk di tengah - tengah ruang produksi, dan para polisi sudah masuk menyergap ketua Mafia Naga Hitam.

“Jika kalian bergerak! bom yang ada di seluruh sandra akan meledak” Teriak Ketua mafia Naga Hitam itu berbicara.

Kapten Tiga, Abdul dan pasukannya hanya terdiam mendengar pembicaraan tersebut.

“Kapten Tiga, Abdul dan kalian semua.. dengarkan saya!” Ketua mafia Naga Hitam berbicara. “Kalian semua disini hanya alat! Saya juga pernah ada di posisi kalian! memperjuangkan yang sama!” sambung ketua mafia Naga Hitam berbicara.

“Diam kau Naga Hitam!” Kapten Tiga tidak bisa habis fikir dengan perkataan Naga Hitam.

“Apa yang kau pikirkan Kapten Tiga?” ketua mafia Naga Hitam keheranan dengan perkataan Kapten Tiga.  “Perbuatanmu benar - benar gila! kau membunuh banyak orang tidak berdosa” Teriak Kapten Tiga pada sikap dan perilaku mafia Naga Hitam.

“Dulu aku sama sepertimu Kapten Tiga, Dengan riang dan lincah berlari kesana kesini menolong orang lain”.

“Sekarang tahta ini kosong”

“Kau yang akan meneruskan Naga Hitam”

“Kekacauan harus terus dibuat, dan orang sepertimu yang akan menyelamatkan kembali”

Kesal dengan ucapan ketua mafia Naga Hitam, Kapten Tiga mencoba meyakini dirinya sendiri “Kenapa kau melakukan semua ini dan membunuh orang - orang yang tidak berdosa?”

“Begitulah Kapten Tiga, tanpa rasa takut orang - orang tidak akan memiliki empati. Bayangkan siapa yau kau lindungi? bahkan adik perempuan dan ibu mereka, mereka jadikan pelacur. Semua orang ingin berzinah, dan kau hanya diam mengorbankan nyawa demi mereka?”

“Tidak harus bertindak sejauh itu Naga Hitam!”

“Biarkanlah hal ini jadi ingatan bagi mereka semua, agar mereka tau apa itu ketakutan. Dan jika saat ini aku mati, siapa yang akan membuktikan bahwa kau telah menangkap Naga Hitam? Aku sudah terlalu bahagia di dunia ini Tiga, aku telah merasakan semua kebahagiaan, dan aku hanya seorang kacung, selamat kau sekarang menjadi Naga Hitam”

Naga hitam pun membunuh dirinya sendiri dengan meledakan kepalanya dan seluruh sandra yang ada.

Kasus ini tersebar ke seluruh Indonesia bahwa Naga Hitam telah mati, tapi masyarakat pasukan polisi dan militer tidak bisa membuktikan bahwa mereka telah membunuh Naga Hitam, karena wajah Naga Hitam pun tidak ada yang tau. Yang mereka tonton di TV hanyalah penyisiran menyeluruh. Sehingga menciptakan kekacauan di kesatuan Polisi dan Militer. 

Generasai baru Polisi dan Militer pun mempertanyakan kejadian tersebut, namun tidak ada satu pun bukti dan sejarah tentang kematian Naga Hitam. Naga Hitam hanya menjadi momok bagi Generasi baru pasukan Militer dan Kepolisian, mempertanyakan apakah Naga Hitam masih menguasai Militer dan Kepolisian atau tidak.

Chapter.1 The Beginning of The Black Dragon [END]

#Untuk membaca semua part klik link ini atau copy link ini : https://www.kompasiana.com/anzcodestudio7523

Kalau agan - agan ingin lanjut baca chapter.2 follow Instagram @anzcodestudio21s untuk chapter.2 The Black Wings. Atau ingin cerita ini jadi webtoon, please bantu donasi dengan DM Instagram : @anzcodestudio21s

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun