Kapten Tiga pun adu tembak dengan pasukan mafia Naga Hitam, namun Kapten Tiga merasa aneh dengan kemampuan teroris mafia Naga Hitam. Pasukan mafia Naga Hitam yang ada di pabrik terasa sangat lemah, padahal mereka bisa membangun strategi yang luar biasa gila.
Setelah seluruh polisi adu tembak dengan pasukan mafia Naga Hitam, Kapten Tiga pun berhasil masuk kedalam salah satu ruangan produksi di dalam pabrik. Dimana ketua mafia Naga Hitam sudah menunggu mereka datang.
Ketua mafia Naga Hitam itu pun duduk di tengah - tengah ruang produksi, dan para polisi sudah masuk menyergap ketua Mafia Naga Hitam.
“Jika kalian bergerak! bom yang ada di seluruh sandra akan meledak” Teriak Ketua mafia Naga Hitam itu berbicara.
Kapten Tiga, Abdul dan pasukannya hanya terdiam mendengar pembicaraan tersebut.
“Kapten Tiga, Abdul dan kalian semua.. dengarkan saya!” Ketua mafia Naga Hitam berbicara. “Kalian semua disini hanya alat! Saya juga pernah ada di posisi kalian! memperjuangkan yang sama!” sambung ketua mafia Naga Hitam berbicara.
“Diam kau Naga Hitam!” Kapten Tiga tidak bisa habis fikir dengan perkataan Naga Hitam.
“Apa yang kau pikirkan Kapten Tiga?” ketua mafia Naga Hitam keheranan dengan perkataan Kapten Tiga. “Perbuatanmu benar - benar gila! kau membunuh banyak orang tidak berdosa” Teriak Kapten Tiga pada sikap dan perilaku mafia Naga Hitam.
“Dulu aku sama sepertimu Kapten Tiga, Dengan riang dan lincah berlari kesana kesini menolong orang lain”.
“Sekarang tahta ini kosong”
“Kau yang akan meneruskan Naga Hitam”