Dengan beredarnya video tersebut masyarakat semakin takut dengan keadaan yang terjadi belum lagi pemilu akan datang. Ketakutan masyarakat terhadap pemerintahan baru semakin mencekam.Para sandra yang di sekap menggunakan bom sedang di usahakan dilepas oleh pasukan gegana. Namun bom tersebut tidak bisa dilepas, jika bom tersebut dilepas maka bom tersebut akan meledak. Tiga, Abdul dan pasukannya langsung pergi kesalah satu pabrik terakhir yang belum di sisir oleh polisi.
Disana mafia Naga Hitam sudah menunggu Kapten Tiga, Abdul dan pasukannya. Ketika Kapten Tiga, Abdul dan pasukannya mencoba menerobos masuk kedalam pabrik.
Tiba - Tiba Kapten Tiga menyadari bahwa mafia tersebut memiliki banyak wajah yang serupa, yang ternyata mereka menggunakan teknologi operasi plastik untuk melancarkan misinya, dalam membayangi seluruh aktivitas pertahanan daerah. Dan mengganti pasukan pertahanan daerah yang baik dengan pasukan yang jahat.
Kapten Tiga, Abdul dan pasukannya kaget dengan hal tersebut.
Kapten Tiga, Abdul dan pasukannya langsung menyuruh tim penembak jitu untuk melumpuhkan pasukan mafia naga hitam. Ketika pasukan Kapten Tiga sedang adu tembak dengan mafia Naga Hitam, Kapten Tiga bertanya kepada pasukan gegana “Kami sudah menjatuhkan beberapa pasukan mafia naga Hitam, Bagaimana dengan Bom tersebut?” “Kapten Tiga saat ini kami baru melihat bahwa bom tersebut menggunakan waktu penghitung mundur, dan belum ada tanda - tanda akan meledak.”
Mendengar hal tersebut Kapten Tiga, Abdul dan pasukanya pun langsung mencoba masuk meringkus ketua mafia Naga Hitam.
Untuk mendobrak masuk kedalam pabrik, Kapten Tiga dan pasukannya berusaha membuka pintu pabrik sambil menggunakan bom asap untuk menarik perhatian.
Kapten Tiga menyuruh anak buahnya mengintip dari jendela untuk melihat lokasi pasukan mafia Naga Hitam. Yang terlihat Pasukan Naga Hitam sedang fokus membidik pintu pabrik.
Setelah polisi mengetahui letak keberadaan mafia Naga Hitam, bom cahaya pun dilemparkan melalui jendela, sehingga para teroris tersebut tidak dapat melihat keadaan dan mencoba bertahan. Bersamaan dengan bom cahaya, bom granat pun di lemparkan oleh polisi ketika pasukan mafia Naga Hitam berfikir bahwa mereka akan masuk meringkus mereka tanpa granat.
Setelah bom granat meledak, pasukan Kapten Tiga, Abdul dan pasukannya mencoba masuk menerobos masuk pabrik. Pasukan lainya menjaga Pasukan Kapten Tiga dan Abdul dari jendela - jendela pabrik. Setelah pasukan Kapten Tiga dan Abdul mendapatkan posisi, pasukan lainnya mulai masuk kedalam pabrik melalui jendela.
Merekapun mencoba menyisir pabrik tersebut.