Mengabadikan Persahabatan di Air Terjun Abadi Madakaripura

Madakaripura, air terjun abadi yang terletak di kota santri Probolinggo. Keindahan alamnya yang masih asri menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan. Kesejukan udara di sekitarnya menjadi sebab datangnya para pecinta alam untuk menikmati semua pesonanya.

Ketika Bromo masih mengepulkan asap akibat ulah tangan yang ceroboh, Madakaripura bisa dijadikan alternatif tujuan jika hendak mengunjungi kawasan wisata Bromo Tengger Semeru ini. Ya, karena letak Madakaripura di lereng Gunung Bromo. 

Madakaripura memang belum memiliki nama setenar Bromo. Namun, keindahan alamnya tak kalah menarik. Selama perjalanan menuju air terjun, hutan yang hijau di kiri kanan menawarkan kedamaian di hati. Terlebih saat kaki mulai merasakan dinginnya air yang mengalir, makin terasa kesejukan merasuki seluruh tubuh. 

Perjalanan menuju air terjun, hanya boleh ditempuh dengan ojek motor, dokpri 

Jalanan menuju air terjun, harus dilalui dengan jalan kaki, kecuali atas izin otoritas setempat, dokpri 

Minggu lalu, bersama sahabat dari alumni PMR Tetrasma, kami berwisata mengunjungi air terjun tertinggi di Pulau Jawa ini. Air terjun terindah yang konon digunakan oleh seorang pelaku sejarah untuk mengasingkan diri, bersemedi, sambil mengasah kemampuan bela diri hingga akhir hayatnya, Mahapatih Gajah Mada. 

Sengaja kami memilih tempat ini karena sambil silaturahmi ke kediaman kakak kelas. Kebetulan rumahnya tidak jauh dari Madakaripura, maka kami putuskan berwisata ke sini. Selain silaturahmi juga bisa tadabur alam.

Di depan patung sang mahapatih, dokpri

Perjalanan mengasyikkan dimulai ketika kami turun dari bus mini, lalu dilanjutkan dengan naik ojek motor sejauh tiga kilometer. Ongkosnya tidak mahal, sih, cuma lima belas ribu, tapi kondisi jalanan yang berkelok dan naik turun sempat memacu jantung. Ditambah dengan laju motor yang bagi kami lumayan cepat, membuat bibir ini tak lelah melafalkan shalawat. 

Kondisi alam yang masih asli, dokpri